Market Outlook 30 January – 3 February 2017

Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia terpantau masih fase konsolidasi dengan bias positif atas sentimen regional, sehingga secara mingguan bursa ditutup menguat ke level 5,312.84. Untuk minggu berikutnya (30 Januari – 3 Februari), IHSG berpeluang mengarah ke posisi resistance sembari menunggu momentum sinyal berikutnya dari bursa regional. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di posisi 5360 dan 5490, sedangkan support di level 5228 dan kemudian 5022.

Mata uang rupiah seminggu lalu terlihat masih menguat terbatas terhadap dollar yang agak terkoreksi di pasar global, di mana secara mingguan rupiah menguat ke level 13,328. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 13,520 dan 13,615, sementara support di level 13,270 dan 13,160.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting, termasuk pengumuman suku bunga dari bank sentral Jepang dan Inggris serta Non-Farm Employment Change AS. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

  • Dari kawasan Amerika:berupa rilis data CB Consumer Confidence pada Selasa malam; diikuti dengan rilis ISM Manufacturing PMI, ADP Non-Farm Employment Change, dan  Crude Oil Inventories pada Rabu malam; kemudian pengumuman Federal Funds Rate pada Kamis dini hari yang diperkirakan bertahan di posisi 0.75%; dilanjutkan dengan data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; diakhiri dengan rilis Non-Farm Employment Change dan Unemployment Rate serta  ISM Non-Manufacturing PMI pada Jumat malam.
  • Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data Manufacturing PMI Inggris pada Rabu sore; disambung dengan rilis Official Bank Rate Bank of England pada Kamis sore yang diperkirakan bertahan di level 0.25%; berikutnya data Services PMI Inggris pada Kamis sore.
  • Dari kawasan Asia Australia: berupa pengumuman BOJ Policy Rate pada Selasa pagi yang diperkirakan bertahan negative di level -0.1%; serta rilis data Caixin Manufacturing PMI China pada Jumat pagi.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar dalam koreksi di antara data ekonomi AS yang terbatas, di mana secara mingguan index dollar AS terpantau turun ke level 100.530.

EURUSD, pekan lalu euro dollar terpantau stabil sepkitar level 1.0694. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.0350 dan 1.0342 sementara resistance pada 1.0775 dan kemudian 1.1300.

GBPUSD,  minggu lalu terlihat naik ke level 1.2552 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.2014 dan kemudian 1.2000, sedangkan resistance pada 1.2785 dan 1.3445.

USDJPY,  minggu lalu berakhir menguat ke level 115.12. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 118.60 dan 120.02, serta support pada 112.53 serta level 111.35.

AUDUSD, aussie dollar terpantau menguat ke level 0.7547. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.7160 dan 0.7145, sementara resistance level di 0.7610 dan 0.7742.

Bursa Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat sejalan dengan bursa Dow Jones Wall Street yang cetak rekor baru menembus level psikologis serta inflasi yang turun di Jepang. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau menguat ke level 19,542. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 19613 dan 20045, sementara support pada level 18995 dan lalu 18230. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 23385. Minggu ini akan berada antara level resistance di 23631 dan 24065, sementara support di  21220 dan 20990.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau menguat terbatas oleh harapan bahwa ekonomi Amerika bakal terus bertumbuh didukung oleh meningkatnya belanja konsumen, dengan Dow Jones yang sudah bertengger di atas 20000. Dow Jones Industrial secara mingguan menguat ke level 19992.91, sempat menembus level 20000 sampai di 20122, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 20122 dan 20200, sementara support di level 19612 dan 19053. Index S&P 500 minggu lalu menguat ke level 2265.77, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2300 dan 2400, sementara support pada level 2212 dan 2175.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau masih terkoreksi tetapi semakin berkurang oleh pelemahan mata uang dollar, sehingga berakhir dalam harga emas dunia turun ke level $1190.85 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1206 dan berikut $1233, serta support pada $1122 dan $1070. Di Indonesia, harga emas terpantau juga stabil sekitar level Rp512,460.

Segera mengakhiri bulan pertama tahun 2017 yang baru, pasar terpantau cukup fluktuatif di berbagai instrumen investasi. Sebagian investor mungkin menyebutkan bahwa pasar sedang kurang jelas arahnya. Sebagian lagi memandang ini sebagai kesempatan untuk suatu active trading karena dinamika pasar yang lumayan belakangan ini. Tentunya ini semua harus didukung dengan skill dan knowledge. Bersama vibiznews.com Anda bisa mengembangkan hal-hal tersebut secara optimum. Selamat menuai lebih lagi sukses Anda di tahun ini, pembaca setia Vibiznews!

By Alfred Pakasi ,

CEO Vibiz Consulting
Vibiz Consulting Group

 

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*