Market Outlook 16-20 January 2017

Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia terpantau masih fase konsolidasi dan dalam tekanan profit taking, sehingga secara mingguan bursa ditutup melemah ke level 5,272.98. Untuk minggu berikutnya (16-20 Januari), IHSG sedang menunggu sinyal sentimen berikutnya dari bursa regional seperti pidato pelantikan Trump minggu ini dan pelaksanaan kebijakan Brexit di Inggris. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di posisi 5375 dan 5490, sedangkan support di level 5246 dan kemudian 5022.

Mata uang rupiah seminggu lalu terlihat menguat terbatas terhadap dollar yang sebenarnya masih perkasa di pasar global, di mana secara mingguan rupiah menguat ke level 13,321. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 13,520 dan 13,615, sementara support di level 13,270 dan 13,160.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

  • Dari kawasan Amerika:berupa rilis data Core CPI m/m pada Rabu malam; diikuti dengan pidato Fed Chair Yellen pada Kamis dini hari; kemudian rilis Philly Fed Manufacturing Index, data tenaga kerja Unemployment Claims dan Crude Oil Inventories pada Kamis malam.
  • Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data CPI y/y Inggris pada Selasa sore; disambung dengan rilis Claimant Count Change Inggris pada Rabu sore; berikutnya pengumuman Minimum Bid Rate dari ECB pada Kamis sore yang diperkirakan bertahan di level rendah 0.00%.
  • Dari kawasan Asia Australia: berupa pengumuman BI 7-Day Repo Rate dari BI pada Kamis siang; serta rilis data GDP q/y China pada Jumat pagi.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar masih terkoreksi dari level 14 tahun tertingginya namun secara umum tetap perkasa terhadap mata uang utama lainnya, di mana secara mingguan index dollar AS terpantau turun ke level 101.160.

EURUSD, pekan lalu euro dollar terpantau naik ke level 1.0637. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.0350 dan 1.0342 sementara resistance pada 1.0875 dan kemudian 1.1300.

GBPUSD,  minggu lalu terlihat turun ke level 1.2187 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.2014 dan kemudian 1.2000, sedangkan resistance pada 1.2785 dan 1.3445.

USDJPY,  minggu lalu berakhir melemah ke level 114.58. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 118.60 dan 120.02, serta support pada 112.88 serta level 111.35.

AUDUSD, aussie dollar terpantau terpantau menguat ke level 0.7500. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.7160 dan 0.7145, sementara resistance level di 0.7525 dan 0.7630.

Bursa Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum dalam konsolidasi dengan bias menguat sejalan dengan bursa Wall Street yang masih bercokol di level atas. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berkonsolidasi di sekitar level 19,454. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 20045 dan 20660, sementara support pada level 18995 dan lalu 18230. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat tipis ke level 22937. Minggu ini akan berada antara level resistance di 23077 dan 23620, sementara support di  21220 dan 20990.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau sedikit terkoreksi oleh para investor mengkaji data ekonomi dan menunggu arah kebijakan yang lebih jelas dari Trump sementara Dow Jones masih gagal menyentuh level bersejarah 20000. Dow Jones Industrial secara mingguan melemah tipis ke level 19823.41, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 19996 dan 20100, sementara support di level 19628 dan 19053. Index S&P 500 minggu lalu melemah terbatas ke level 2244.30, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2282 dan 2300, sementara support pada level 2212 dan 2175.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau melanjutkan kenaikan mingguannya oleh agak terkoreksinya mata uang dollar, sehingga berakhir dalam harga emas dunia naik lagi ke level $1198.26 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1206 dan berikut $1233, serta support pada $1122 dan $1070. Di Indonesia, harga emas terpantau juga menguat ke level Rp512,467.

Dengan memerhatikan chart pergerakan harga asset investasi, akan terlihat bahwa setelah sejumlah rally pasar, biasanya tiba periode untuk aksi profit taking. Investor akan selalu mencari dan menunggu momentum demikian. Dengan jalan itulah para fund manager global telah mereguk keuntungan besar mereka. Anda ingin sukses investasi? Siapa yang tidak mau, bukan? Ikuti cara para fund manager berinvestasi mengikuti gelombang trend yang ada. Anda pun bisa sukses demikian. Dapatkan terus rekomendasi dari vibiznews.com, karena kami hadir untuk sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

By Alfred Pakasi ,

CEO Vibiz Consulting
Vibiz Consulting Group

 

 

 

 


Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*