Market akan dipengaruhi data inflasi

JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) serta pergerakan pasar modal hari ini akan dipengaruhi oleh sentimen dari domestik dan eksternal.

Lana Soelistianingsih, Ekonom Samuel Sekuritas mengatakan, pergerakan pasar hari ini akan dipengaruhi oleh data inflasi Januari 2016 yang tercatat sebesar 0,51% mom atau 4,14% yoy karena naiknya harga bahan makanan.

Inflasi tersebut relatif rendah dibandingkan inflasi Januari biasanya yang diatas 0,8% mom, tertolong turunnya harga BBM per 1 Januari. “Relatif rendahnya angka inflasi ditambah dengan relatif stabilnya rupiah membuat ruang bagi BI untuk menurunkan BI rate pada RDG 17-18 Februari ini.” Kata Lana dalam riset yang diterima KONTAN, Selasa (2/2).

Sementara dari eksternal, sentimen yang akan mempengaruhi pasar adalah data sektor manufaktur baik China dan AS melambat pada bulan Januari 2016 dibandingkan Desember 2015. Bahkan ada potensi berada di level kontraksi.

PMI Cina Januari turun ke tingkat 49,4 dari level 49,7 pada Desember 2015. Sedangkan PMI AS turun dari 48,2 pada bulan sebelumnya menjadi 48 di Januari dan ini merupakan penurunanan berturut-turut selama empat bulan.

Lana mengatakan, perlambatan PMI sektor manufaktur dari dua negara motor ekonomi dunia ini mengindikasikan potensi melemahnya kegiatan usaha di tingkat global.

Hari ini, Lana melihat nilai tukar hari ini akan berpotensi melemah di tengah penurunan harga minyak mentah. Perkiraaannya, rupiah akan kembali melemah menuju kisaran antara Rp 13.600 – Rp 13.700 per USD.

Begitu juga dengan bursa Asia, Lana melihat ada indikasi akan terkoreksi pada hari ini terlihat dari indeks futuresnya yang sebagian besar negatif.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*