Marak Aksi Beli, IHSG Berpeluang Menguat Terbatas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Harga minyak yang kembali turun menjadi sentimen negatif yang membuat sejumlah perdagangan bursa saham global dilanda aksi jual. Namun, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI), Reza Priyambada memperkirakan pergerakan IHSG masih berpeluang menguat meski terbatas.

“Volume masih menggambarkan pelaku pasar melakukan aksi beli, serta asing yang kini mulai melakukan aksi net buy maka kami memperkirakan IHSG pada perdagangan hari ini dapat menguat terbatas,” jelasnya, Selasa (26/2).

Namun, kata dia, sentimen negatif bisa saja mempengaruhi IHSG. Itu datang dari melemahnya laju bursa saham global. “Pada perdagangan IHSG diperkirakan bergerak di support 4.393-4.409, dan resisten 4.450-4.452,” ungkapnya.

Mengawali perdagangan di awal pekan lalu, pelaku pasar terlihat menunjukkan euforia setelah pernyataan Mario Draghi selaku Pimpinan Europe Central Bank (ECB). Bank sentral Eropa berpeluang memberikan stimulus pada pertemuan rapat berikutnya di bulan Maret sambil memperhatikan kondisi global.

Tak hanya itu, kemarin, harga minyak dunia yang masih melanjutkan kenaikan hingga berada di area 32 dolar AS per barrel turut memberikan dampak positif terhadap jalannya perdagangan. “Terlihat pelaku pasar melakukan aksi beli hingga meninggalkan gap baru di area 4.456-4.465 yang merupakan gambaran akan optimisnya para investor,” jelas Reza.

Dana asing yang kini kembali mencatatkan aksi beli mulai terlihat kembali turut menambah sentimen positif pada IHSG. Reza mengamati, beberapa saham yang menjadi target dana asing antara lain ASII, BBNI, dan BBRI.

“Saham tersebut sebelumnya tercatat sebagai saham yang terus dijual (top seller) oleh asing sejak awal 2016,” lanjutnya.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*