Mandiri Manajemen Luncurkan Reksa Dana Online

INILAHCOM, Jakarta – PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) meluncurkan layanan sistem transaksi pembelian reksa dana secara online untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berinvestasi.

“Dengan kekuatan infrastruktur dan penggunaan teknologi IT yang baik, Mandiri Manajemen Investasi akan semakin cepat memberikan kemudahan nasabah dalam berinvestasi,” ujar Direktur Utama MMI, Muhammad Hanif dalam Investor Gathering bertema “Market Outlook 2016” dan “Launching Pembelian Reksa Dana MMI secara Online” di Jakarta, Rabu (20/1/2016).

Ia mengemukakan bahwa transaksi penjualan dan pembelian reksa dana produk Mandiri Manajemen Investasi akan menggunakan layanan “payment gateway” yaitu Mandiri E-Cash dan Mandiri Click Pay.

“Layanan itu akan memudahkan nasabah bertransaksi reksa dana semudah layanan e-commerce. Layanan transaksi pembelian Reksa Dana secara online sudah dapat dinikmati oleh nasabah sejak tanggal 8 Januari 2016 lalu,” ucapnya.

Menurut dia, investasi di produk reksa dana pada tahun ini masih prospektif mengingat pasar saham domestik dapat mengawali tahun 2016 ini dengan cukup baik meski diwarnai oleh beberapa sentimen negatif eksternal, diantaranya koreksi pasar saham Tiongkok, serta ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

“Apabila dilihat sejak penaikan suku bunga bank sentral AS pada pertengahan bulan Desember 2015, maka IHSG mencatatkan kinerja yang paling baik di antara negara-negara ASEAN,” paparnya.

Di sisi lain, lanjut dia, kondisi fundamental makro ekonomi Indonesia juga terus menunjukkan perbaikan. Hal itu ditopang oleh belanja pemerintah dan pulihnya daya beli konsumen seiring dengan diturunkannya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate).

“Penurunan BI rate diharapkan dapat mendorong perekonomian untuk tumbuh lebih cepat serta dimulainya siklus pelonggaran moneter,” katanya.

Muhammad Hanif memproyeksikan potensi penurunan BI Rate masih cukup terbuka seiring dengan harapan rendahnya tingkat inflasi di tahun 2016 ini serta ruang untuk kembali pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) di tengah harga minyak dunia yang cenderung terus terkoreksi.

Ia juga mengatakan bahwa katalis berikutnya yang akan menjadi pendorong positif bagi produk pasar modal, yakni revisi APBN 2016 yang lebih relevan dengan pencapaian APBN 2015 serta diterbitkannya UU Tax Amnesty yang dapat meningkatkan pendapatan dan basis pajak pemerintah. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*