Manajemen Garuda Bersama Menteri BUMN Bahas Kerugian Maskapai Penerbangan

shadow

PT Garuda Indonesia adilsiregar 5 picturesFinanceroll – Kerugian besar yang diderita maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. membuat Dirut Emirsyah satar mendapatkan 25 pekerjaan rumah dari Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengungkapkan manajemen dan Menteri BUMN Dahlan Iskan memang telah mengadakan pertemuan untuk membahas langkah-langkah menekan kerugian perseroan.

Sejumlah langkah yang disiapkan di antaranya mengonversikan regulasi-regulasi berkaitan dengan maskapai penerbangan. Manajemen Garuda dan Dahlan Iskan akan memperjuangkan untuk mengubah sejumlah regulasi di Kementerian Perhubungan.

Garuda akan fight agar regulasi diubah terutama terkait batas atas, dan masih menunggu aturan batas atas tersebut.

Selain itu, perseroan melakukan efisiensi dengan mengganti pesawat-pesawat yang berbadan besar dengan pesawat yang lebih kecil bagi rute-rute penerbangan dengan frekuensi rendah. Penerbangan tersebut dapat menggunakan pesawat dengan usia lebih tua.

Emir menegaskan pihaknya tidak akan mengerem ekspansi dan akan tetap melakukan pembelian armada baru. Hingga akhir tahun, perseroan menargetkan akan mendatangkan 27 unit pesawat baru untuk memperkuat armada saat ini.

Perseroan juga tengah mengincar dana pinjaman sebesar US$810 juta setara dengan Rp9,3 triliun untuk pembelian 18 unit pesawat.

Garuda mencari pinjaman bertenor 10-12 tahun untuk membeli 8 unit pesawat dengan tipe A320 dan 10 unit pesawat A320 Aircraft incorporting the New Engine Option (neo Aircraft).

Kedua jenis pesawat itu akan diproduksi pada 2016-2018 dengan tipe transaksi pinjaman bertenor 10-12 tahun pembiayaan. Perseroan mengundang calon-calon penawar untuk berpartisipasi dalam proses lelang pembiayaan tersebut.

Pinjaman yang akan dicari perseroan memiliki skema beli-sewa atau leasing. Pesawat yang akan dibeli itu diperuntukkan bagi anak usaha Garuda, Citilink. Pencarian pinjaman tersebut masih dalam proses.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*