Malam Ini, Harga Emas Masih Tertekan

shadow

Financeroll – Perdagangan bursa komoditas berjangka di hari Senin(13/7), harga emas dan perak masih diperdagangkan lebih rendah  dengan mengalami penurunan tajam ketika titik terang telah muncul dalam tercapainya kesepakatan bailout Yunani dengan krediturnya sehingga menurunkan nilai emas sebagai aset safe haven.

Berlangsungnya perdagangan di sesi AS, emas berjangka pengiriman Agustus telah diperdagangkan lebih rendah dengan mencatat penurunan sebesar 0.54% di level $1.151.70 per troy ounce di divisi Comex, New York Mercantile Exchange. Sejak pagi ini, harga emas telah terpantau bergerak menyentuh level $1.150.10 untuk sesi terendah harian dan $1.163.80 untuk sesi tertinggi harian.

Sedangkan untuk perak berjangka pengiriman September telah diperdagangkan lebih rendah dengan mencatat penurunan sebesar 1.02% di level $15.323 per troy ounce. Pergerakan harga perak pada hari ini terlihat bergerak menyentuh level $15.278 untuk sesi terendah harian dan level $15.645 untuk sesi tertinggi harian.

Harga komoditas berjangka baik untuk emas serta perak terlihat mendapat tekanan kuat dengan mengalami penurunan tajam, ketika munculnya spekulasi bahwa akan tercapainya kesepakatan bailout antara Yunani dengan kreditur internasional.

Bertepatan pada hari Senin waktu setempat, para pemimpin zona euro mengatakan bahwa mereka akan memberikan Yunani bailout lain selama pemerintahan Perdana Menteri Alexis Tsipras berhasil menerapkan aturan yang mendorong terjadinya penghematan dalam beberapa hari mendatang.

“EuroSummit telah mencapai kesepakatan secara bulat”, ucap Donald Tusk, yang memimpin pembicaraan dengan para pemimpin eropa, mengatakan dalam tweetnya. “Semua siap untuk menciptakan Mekanisme Stabilitas Eropa atau Program ESM untuk Yunani dengan reformasi yang serius & dukungan keuangan yang pasti.”

Kesepakatan Penyelamatan tentatif yang disepakati setelah 22 jam dalam negosiasi sengit antara para pemimpin mata uang bersama dan menteri keuangan anggota zona eropa berkemungkinan memerlukan pemerintah sayap kiri untuk menyerah secara total kepada tuntutan kreditur.

Sementara itu, di sisi lain terkait kasus krisis utang Yunani, hubungan Prancis dan Jerman mendadak berseberangan ketika Kanselir Angela Merkel dan Presiden Francois Hollande berbeda pendapat sangat jauh dalam bagaimana mempertahankan Yunani tetap di zona euro. Jerman tak menepis Yunani keluar dari zona ini (Grexit), sebaliknya Prancis mati-matian menginginkan Yunani tetap di dalam zona euro.

“Tak akan ada kesepakatan apa pun,” kata Merkel merujuk ketidakpercayaannya kepada pemerintahan kiri Yunani sembari mengingatkan negosiasi utang yang pelik. Jika Merkel tidak mengesampingkan “Grexit”, kebalikannya dengan Hollande yang menolak skenario ini.

“Ada Yunani di dalam zona euro atau Yunani tidak lagi di zona euro, namun intinya saya tidak menginginkan hal itu,” kata Hollande dengan bersumpah untuk melakukan apa saja untuk mempertahankan Yunani di zona euro. (Aditya Arief – FR)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*