Lonjakan harga emas masih tertahan

JAKARTA. Harga emas terkoreksi, setelah menguat dua pekan terakhir. Rilis sejumlah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang positif membuat emas tertekan. Namun harga emas berpotensi menguat lagi dalam jangka pendek.

Data Bloomberg menunjukkan, Rabu (25/6) pukul 15:45 WIB, emas untuk pengiriman Agustus 2014 di Divisi Comex menurun 0,49% dibandingkan hari sebelumnya menjadi US$ 1.314,8 per ons troi. Namun harga melaju 3,30% dalam sepekan. Dari akhir tahun,  harga sudah mananjak 9,10%.

Suluh Adil Wicaksono, analis PT Millenium Penata Futures, mengatakan, koreksi harga emas kemarin hanya sementara, mengingat harga sudah menanjak dua pekan. “Sempat turun, tapi tidak terlalu lama karena pasar tidak cukup yakin dengan pemulihan ekonomi AS,” katanya.

Koreksi harga emas terjadi karena positifnya data ekonomi AS seperti tingkat kepercayaan konsumen untuk bulan Juni 2014 sebesar 85,2 lebih tinggi ketimbang ekspektasi 83,6. Capaian ini juga lebih tinggi dari bulan sebelumnya 82,2. Selain itu, data penjualan rumah baru bulan Mei meningkat menjadi 504.000 unit, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 425.000 unit.

Sementara, Nanang Wahyudin, analis PT SoeGee Futures mengatakan, emas masih bertahan tidak jauh dari level tertingginya dalam dua bulan. Harga tinggi ditopang oleh koreksi bursa saham serta melambungnya harga minyak akibat ketegangan di Irak. Tapi kenaikan harga masih dibayangi oleh rendahnya permintaan emas sehingga harga emas kemarin bergerak melemah.

Menurut Nanang, para trader dan analis memperkirakan harga akan bergerak di kisaran US$ 1.250 per ons troi pada kuartal berikutnya. Harga tidak akan bertahan karena  mereka melihat kurangnya minat investasi emas. “Aset di reksadana berbasis emas terus merosot, bahkan sampai ke level terendah sejak tahun 2009,” ujar Nanang.

Potensi kenaikan

Jika rilis data ekonomi AS sepekan ke depan negatif,  Suluh bilang harga emas bisa bergerak naik lagi.  Sekadar informasi, hari ini (26/6), AS akan merilis data klaim pengangguran mingguan.

Para analis memprediksi, tingkat pengangguran naik menjadi 314.000, lebih tinggi dari pekan sebelumnya 312.000. “Jika sesuai prediksi, maka akan menjadi sentimen positif untuk harga emas,” tandasnya.

Secara teknikal, Suluh bilang harga berada di atas moving average (MA) 50, MA 100, dan MA 200. Indikator RSI 70%, menunjukkan kenaikan. Garis MACD berada di area positif level 75%. Sedangkan stochastic di level 65%, mengindikasi tren naik.

Dalam sepekan Suluh memprediksi harga emas akan naik di kisaran US$ 1.305-1.325 per ons troi. Hingga akhir tahun, Suluh menduga harga emas akan bertengger di US$ 1.375 per ons troi. Sedangkan Nanang memprediksi, harga emas akhir tahun ini  mencapai US$ 1.400 per ons troi.   

Editor: Sofyan Nur Hidayat


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*