Logam Mulia Menanti Publikasi Data Vital AS


shadow

Meski diwarnai oleh pola pergerakan dalam rentang transaksi yang tipis, namun atmosfir bearish masih erat menyelimuti jejak Emas. Setelah sempat terdongkrak menuju level 1236.15 pada hari Selasa lalu, kemarin Emas kembali tertekan dan tertunduk pada level 1215.55 dan sejak pembukaan pasar Asia hari ini, terlihat menyapa level 1212.35

Menyimak peluruhan nilai Emas yang terus berlangsung, Goldman Sach Group Inc.’s menyatakan bahwa skenario buruk atas performa Emas belum berakhir, setelah harganya terus terkelupas hampir menguras prestasi yang dicapai sepanjang tahun ini.

Ketidakpastian geopolitik di Ukraina dan di Timur Tengah sempat menjaga asa Emas untuk bergeliat, namun seiring dengan memudarnya isu geopolitik, Emas turut  terjerembab; karena para trader, investor dan spekulan segera mengalihkan atensinya pada wacana kemungkinan Federal Reserve mendongkrak suku bunga, yang belakangan terus menggema di ranah pasar uang dan komoditi

Dan konsekuensi logis dari “menguatnya wacana prospek peningkatan suku bunga Fed”, maka the greenback terus memperagakan kedigdayaan atas rival karensi utama lainnya, dan pada saat bersamaan nilai Emas terus melorot.

Di sisi lainnya, setiap detak perkembangan data indikator ekonomi vital dari Washington dirilis dengan label sangat memuaskan, maka dollar akan kian kuat mengontrol tren, dan secara otomatis, performa Emas pun kian tergergasi, sebagaimana terjadi pada Rabu kemarin. Saat publikasi data US New Home Sales melonjak pada jumlah 504.000 dari 427.000 dan estimasi dari para ekonom hanya mematok kenaikan 432.00; Emas segera tertekan.

Perak pun dengan rajin selalu mengikuti arah pergerakan Emas. Kemarin ia terdesak lagi menuju level 17.51 setelah pada Selasa lalu sempat meronta menuju level 17.98. Dan saat ini Perak setidaknya berpotensi bersimpuh pada level 17.33

Untuk komoditi unggulan lainnya, yaitu Minyak Mentah untuk sementara berhasil lolos dari tekanan jual yang intens,  menyusul laporan  data US Crude Oil Inventories yang menurun cukup drastis, (-4.3 juta barrel) setelah sebelumnya cadangan minyak mentah AS menunjukkan peningkatan sebanyak 3.7 juta barrel.

Penyusutan stok minyak mentah AS tersebut, juga melibas estimasi para ekonom yang menyodorkan stok pada angka 700.000 barrel. Melonjaknya daya serap  atau konsumsi Minyak Mentah AS segera mengantarkan harga Minyak Mentah merayap  menuju level 93.29

Para partisipan pasar uang dan komoditi pada hari ini akan disuguhi sajian seranai data indikator ekonomi AS yang berkategori “sangat signifikan”  pada jam 19.30 WIB, antara lain: US Core Durable Goods Orders, estimasi  0.7% sebelumnya, -0.7% , disusul oleh data US Durable Goods Orders, prediksi ( -17.7%) , sebelumnya, 22.6%.  Dan US Unemployment Claims dengan perkiraan naik tipis 294.000 dari 280.000.

Jika secara general ketiga data tersebut  berlabel “memuaskan” dan mendapat apresiasi dari pasar, maka dollar akan kian mendominasi dan berseberangan dengan kinerja Emas dan Perak yang akan kian terkulai. Jika hasilnya jelek, akan menjadi momentum temporer bagi geliat kedua logam mulia tersebut.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*