Lima Sesi Berurutan, Bursa Saham Korsel Menguat

INILAHCOM, Seoul – Bursa saham Korea Selatan menguat selama lima sesi berturut-turut, Selasa (24/02/2015). Itu terdukung berkurangnya kekhawatiran atas keluarnya Yunani dari zona euro.

Indikator utama pasar Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) naik 7,73 poin atau 0,39 persen menjadi 1.976,12 pada penutupan, dengan volume perdagangan mencapai 304,4 juta saham senilai 4,1 triliun won atau US$3,7 miliar.

Rancangan paket kebijakan ekonomi Yunani akan dikirim ke para menteri keuangan kawasan euro, yang akan membahas apakah kebijakan itu terpenuhi untuk mendapatkan bantuan keuangan.

Asing membeli saham senilai 101 miliar won, menjaga tren pembelian saham lebih dari 100 miliar won untuk hari kedua berturut-turut. Investor institusi lokal membeli saham senilai 29 miliar won namun investor ritel menjual saham senilai 121 miliar won.

Kenaikan KOSPI dibatasi karena investor menahan diri dari perdagangan aktif menjelang kesaksian dua hari Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen di hadapan anggota parlemen pada Selasa. Investor akan berusaha menemukan petunjuk dari kesaksian Yellen tentang waktu kenaikan suku bunga The Fed.

Di antara saham berkapitalisasi besar, saham naik melampaui saham yang turun. Cheil Industries, de-faktor induk perusahaan Samsung Group, melonjak empat persen, dan perusahaan kosmetik nomor satu AmorePacific maju 3,4 persen.

Pemasok tenaga listrik milik negara Korea Electric Power Corp turun 1,1 persen, sementara penggerak utama pasar Samsung Electronics dan operator seluler terbesar SK Telecom berakhir sedikit lebih tinggi.

Indeks komposit teknologi Kosdaq naik 0,9 persen menjadi menetap di 621,31, menandai posisi tertinggi sejak Juni 2008. Investor asing dan institusi membeli saham yang tercatat di KOSDAQ, meningkatkan saham-saham berkapitalisasi kecil. Mata uang Korea Selatan berakhir pada 1.109,9 won terhadap greenback, turun 1,2 won dari penutupan Senin.

Harga obligasi berakhir lebih rendah. Imbal hasil pada surat utang negara tiga tahun naik 0,2 basis poin menjadi 2,063 persen, dan imbal hasil pada obligasi pemerintah 10-tahun naik 0,8 basis poin menjadi 2,434 persen. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*