Likuiditas Ketat, Penjualan KPR Masih Lesu di 2017

INILAHCOM, Jakarta-Analis memperkirakan penjualan properti  secara umum akan sedikit positif. Akan tetapi, pemasaran properti KPR akan tertekan. Sebab, penurunan suku bunga acuan baru berpengaruh pada suku bunga deposito.

“Oleh karena itu, pada segmen penjualan komersial menjadi bahan evaluasi emiten properti tahun depan,” kepala riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo, di Jakarta, Jumat (30/12/2016).

Dia mengatakan, properti komersial akan tersandung karena diperkirakan penjualannya tidak akan sebagus ruko, hotel, apartemen, perkantoran, rumah makan dan pusat perbelanjaan.

Ia menjelaskan, suku bunga acuan yang saat ini 4,75% belum memengaruhi Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Apalagi, untuk KPR bersubsidi, masih akan tetap stabil tahun depan.

Diketahui jenis KPR subsidi dikenal juga dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016. Subsidi dialokasikan sebanyak Rp9,5 triliun dan tahun depan rencananya sebesar Rp9,7 triliun.

Selain itu, ia akui, adanya likuiditas yang ketat tercermin pada adanya perlambatan kredit. Namun suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) baru sebatas memengaruhi bunga deposito, dan belum memengaruhi bunga kredit.

 “Properti secara umum minimal optimistis. Perkiraan akan bagus dan lihat nanti. Lihat data pertumbuhan tahun ke tahun dan bulan kelihatan akan rebound,” kata dia. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*