Lawan Dolar, Indonesia Unggul Ketimbang Malaysia

TEMPO.CO, Jakarta – Kurs mata uang negara-negara Asia terhadap dolar Amerika Serikat mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir. Banyak faktor yang menyebabkan penurunan mata uang Asia, dua di antaranya adalah penurunan harga minyak dunia dan spekulasi sebelum bank sentral Amerika (The Fed) menaikkan suku bunga acuan di awal tahun.

Di antara mata uang negara-negara utama di Asia,  rupiah, yen Jepang, dan ringgit Malaysia mengalami penurunan paling tajam atau di atas 2 persen. Namun depresiasi rupiah ternyata masih lebih “lumayan” dibandingkan yen dan ringgit. (Baca: Bila Rupiah Jeblok Rp 16 Ribu per US$, Ini Kata BI.)

Dalam sebulan terakhir, penurunan rupiah di pasar spot mencapai 3,6 persen, sedangkan yen dan ringgit turun masing-masing 8,3 persen dan 4,1 persen. Setahun terakhir, rupiah turun 5,6 persen. Sementara yen dan ringgit merosot 13 dan 8,3 persen. (Baca: Pelemahan Rupiah Lebih Parah dari 2008.)

Namun Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati, mengatakan depresiasi rupiah bisa lebih buruk lantaran tingkat ekspor Indonesia terhadap impor masih lebih rendah dibandingkan negara lain di Asia. Selain itu, utang luar negeri Indonesia relatif lebih tinggi. “Karena itu, jika dilihat secara tahunan depresiasi rupiah bisa lebih buruk ketimbang mata uang lain,” kata Enny kepada Tempo, Selasa 16 Desember 2014.

Menurut Enny, pelemahan rupiah saat ini terjadi karena faktor musiman yakni meningkatnya permintaan dolar. Akhir tahun, kata dia, menjadi waktu pembayaran cicilan hutang luar negeri yang jatuh tempo sehingga permintaan dolar naik. Selain itu, waktu ini juga merupakan masa pembayaran dividen pada perusahaan modal asing dalam bentuk dolar.

Berikut ini perbandingan depresiasi beberapa mata uang di Asia.

Depresiasi bulanan

Rupiah : 3,6 persen
Ringgit : 4,1 persen
Baht : 0,51 persen
Yen : 8,3 persen
Won : 4,9 persen
Renmimbi yuan : 0,81 persen

Depresiasi tahunan

Rupiah : 5,6 persen
Ringgit : 8,3 persen
Baht : 1,9 persen
Yen : 13 persen
Won : 3,1 persen
Renmimbi yuan : 1,9 persen

FERY FIRMANSYAH | ROBBY IRFANI

Berita Terpopuler
Begini Akhir Teror Penyanderaan di Australia 
Rini Soemarno Mau Jual Gedung BUMN ke Ahok 
Dua Sandera Tewas, Korban Teror di Australia  

 


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*