Laporan Perdagangan Komoditas Lunak: Harga Kakao Menguat Akibat Kenaikan Produksi Coklat Eropa

Laporan Perdagangan Komoditas Lunak: Harga Kakao Menguat Akibat Kenaikan Produksi Coklat Eropa

Pada perdagangan yang berakhir dini hari tadi di ICE Futures New York harga kakao mengalami kenaikan hingga mencapai posisi paling tinggi dalam nyaris tiga minggu belakangan (16/01). Harga komoditas ini menguat setelah pengolahan biji kakao di Eropa, kawasan konsumen kakao terbesar, mengalami kenaikan lebih dari prediksi pada kuartal keempat lalu. Kenaikan harga kakao tidak diikuti oleh kenaikan harga kopi dan gula yang justru melemah.

Pengolahan biji kakao menjadi bubuk dan cokelat di Eropa, yang menyumbangkan 40 persen pengolahan global, mengalami kenaikan sebesar 6.2 persen (yoy) pada kuartal keempat lalu. Data tersebut dikeluarkan oleh Asosiasi Kakao Eropa yang berbasis di Brussels, Belgia. Kenaikan ini jauh melampaui estimasi yang hanya berada di angka 4.1 persen.

Harga kakao berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret di ICE Futures New York mengalami peningkatan sebesar 0.6 persen dan ditutup pada posisi 2768 dollar per ton dini hari tadi. Harga kakao berjangka untuk kontrak paling aktif tersebut sempat menyentuh level 2772 dollar per ton, tertinggi sejak tanggal 27 Desember lalu.

Untuk perdagangan di bursa London, harga kakao untuk kontrak bulan yang sama tampak mengalami peningkatan sebesar 0.7 persen menjadi 1774 poundsterling atau 2910 dollar per ton.

Harga komoditas lunak lain tampak mengalami pergerakan yang tidak terlalu baik. Harga gula kasar berjangka untuk kontrak Maret di ICE Futures mengalami penurunan sebesar 1 persen dan ditutup pada posisi 15.33 sen per pon. Harga gula yang telah dimurnikan mengalami penurunan sebesar 0.9 persen dan ditutup pada posisi 420.40 dollar per ton di NYSE Liffe.

Sementara itu harga kopi arabika untuk kontrak pengiriman bulan Maret di ICE Futures tampak melemah sebesar 0.6 persen dan ditutup pada posisi 1.1845 dollar per pon. Harga kopi robusta berjangka untuk kontrak Maret melemah sebesar 1.3 persen dan ditutup pada possi 1706 dollar per ton di London.

(ia/JA/vbn)


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*