Lanjutkan Rencana Penerbitan Obligasi Yang Tertunda, GAMA Masih Bergerak Mendatar
PT Gading Development Tbk yang sempat menunda rencana penerbitan obligasinya pada November 2013 lalu, kini kembali merencanakan untuk menerbitkan surat utangnya tersebut. terkait jumlah penerbitannya, emiten properti ini akan menyesuaikan dengan kondisi pasar. GAMA rencananya akan menggunakan dana hasil obligasi tersebut untuk sejumlah pengembangan yang akan dilakukannya. Diantaranya, untuk membiayai pembelian tanah, pengembangan tanah, dan biaya operasional perseroan.
Di luar rencananya untuk melakukan penerbitan obligasi, hingga saat ini perseroan masih dalam tahap pengajuan perijinan untuk membangun kawasan di Solo Baru, Jawa Tengah yang luas tanahnya mencapai 80 hektar. Sementara untuk tahap awal, perseroan berencana untuk melakukan pengembangan lahan tersebut di area seluas 17 hektar dengan nilai investasi mencapai 1,7 triliun.
Dana tersebut akan diperoleh dari operasional perusahaan dan pinjaman pihak ketiga. Sementara melihat dari laporan keuangan kuartal III 2013, GAMA masih sukses menumbuhkan nilai penjualannya sebesar 13 persen. Dan melihat rasio utang terhadap ekuitasnya yang masih di kisaran 15 persen, dapat dikatakan rencana perseroan untuk menerbitkan obligasi dan mengambil pinjaman pihak ke tiga dianggap masih aman utuk dilakukan.
Dari perdagangan sahamnya di bursa, GAMA yang sempat terkena suspend oleh otoritas bursa dari tanggal 18 November hingga 24 Desember lalu, Nampak belum menunjukan gairah. GAMA terus melemah sejak suspensi di buka namun perdagangan kemarin terjadi kenaikan dan GAMA ditutup di Rp. 53. dengan volume perdagangan 29,8 juta.
Kondisi indikator teknikal menunjukan pergerakan yang flat setelah suspend. RSI berada jauh di bawah area jenuh jual, stochastic juga terlihat mendatar di area jenuh jual dan belum menunjukan potensi peningkatan. Namun stochastic merangkak perlahan bergerak menuju area positif.
Dengan kondisi fundamental yang cukup baik, GAMA justru mengalami suspend karena harganya yang terus anjlok. Dengan kondisi demikian,lebih baik menghindari saham ini karena resiko yang sangat tinggi dimana sempat terjadi perdagangan yang tidak wajar. Kisaran support berada pada harga level terendah di Rp. 50 dan resistacne berada di Rp. 78.
(an/JA/vbn)
—
(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )
Speak Your Mind