Langkah Tiongkok Bebani Emas dan Minyak


shadow

Financeroll – Harga emas menurun pagi ini di Asia pasca pemangkasan suku bunga yang dilakukan oleh  bank sentral Tiongkok di akhir pekan lalu. Pemangkasan suku bunga ini adalah yang ketiga kalinya dalam waktu kurang dari enam bulan, menunjukkan bahwa Beijing menjadi lebih agresif dalam mendukung perekonomian karena momentum melambat dan risiko deflasi meningkat.

Pada hari Minggu, Bank Rakyat Tiongkok memangkas suku bunga acuan sebesar seperempat basis poin menjadi 5,10% dari 5,35%, untuk memacu kegiatan ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan. Tiongkok melaporkan surplus perdagangan $34,1 milyar pada bulan April, di bawah ekspektasi untuk surplus $39,5. Ekspor merosot 6,4% dari tahun awal bulan lalu, mengecewakan ekspektasi untuk kenaikan 2,4%, sedangkan impor tenggelam 16,2%, lebih buruk dari perkiraan untuk penurunan dari 12,0%. Penurunan di data impor menunjuk kelemahan terus-menerus dalam perekonomian negara tersebut, mendorong spekulasi para pembuat kebijakan harus mengmabil langkah lebih banyak untuk mendorong pertumbuhan.

Di divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas berjangka untuk pengiriman Juni melemah 0,08% ke $1.188,00 per troy ounce. Perak berjangka untuk pengiriman Juli turun 0,09% menjadi $16,45 per troy ounce. Harga emas naik pada hari Jumat, karena para pedagang menyesuaikan ekspektasi mereka pada seberapa cepat Federal Reserve akan menaikkan suku bunga Amerika Serikat (AS).

Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa ekonomi AS menambahkan 223.000 pekerjaan baru pada bulan April, tepat di bawah ekspektasi untuk pertumbuhan pekerjaan dari 224.000. Angka Maret direvisi turun menjadi hanya 85.000 dari 126.000. Tingkat pengangguran turun dari 5,5% ke dekat level terendah dalam tujuh tahun yaitu 5,4% pada bulan lalu, sejalan dengan perkiraan mayoritas ekonom. Dolar AS awalnya menguat terhadap sejumlah mata uang utama menyusul data tersebut, sebelum melemah lagi karena para pedagang fokus pada rincian negatif dari laporan pekerjaan.

Laporan ekonomi terbaru telah menunjukkan bahwa ekonomi AS telah melambat sejak awal tahun ini, mendorong banyak investor untuk mengubah ekspektasi mengenai waktu kenaikan suku awal oleh Fed untuk akhir tahun 2015, bukan pertengahan tahun. Pada minggu ini investor akan fokus pada laporan penjualan ritel AS Rabu untuk April yang akan digunakan sebagai indikator tentang kekuatan ekonomi dan waktu kenaikan suku bunga AS.

Sementara itu harga minyak mentah turun pula pagi ini karena langkah pemangkasan bank sentral Tiongkok tersebut. Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah untuk pengiriman Juni turun 0,20% menjadi $59,27 per barel. Di tempat lain, di ICE Futures Exchange di London, Brent untuk pengiriman Juni merosot 15 sen, atau 0,23%, berakhir pada $65,39 per barel. Seperti tersebut di atas, penurunan data impor membuat pasar menilai akan terjadi pengurangan permintaan terhadap minyak mentah hingga pagi ini sentimen negatif mulai menguasai perdagangan minyak mentah. AS dan Tiongkok adalah dua negara konsumen minyak terbesar di dunia.

Pekan lalu, minyak berjangka West Texas Intermediate sempat naik pada hari Jumat, karena  berkurangnya rig pengeboran minyak di AS menambah harapan bahwa produksi minyak mentah telah mencapai puncaknya dan mungkin mulai jatuh dalam beberapa bulan mendatang. Baker Hughes mengatakan bahwa jumlah rig pengeboran minyak di AS turun 11 pekan lalu menjadi 668, level terendah sejak September 2010. Para pelaku pasar selalu fokus pada dengan jumlah rig yang terus menyusut dalam beberapa bulan terakhir dan melihatnya sebagai tanda-tanda berkurangnya banjir minyak mentah yang mengalir ke pasar.

Pada minggu ini investor akan fokus pada publikasi OPEC tentang penilaian bulanan pasar minyak pada hari Selasa. Kemudian pada hari yang sama, American Petroleum Institute (API), juga  akan mempublikasikan laporan mingguan persediaan minyak di AS. Pada hari Rabu, Tiongkok akan merilis serangkaian data yang bisa berdampak pada pergerakan harga komoditas, termasuk laporan produksi industri, investasi aset tetap dan penjualan ritel. (Tata Suharta – Financeroll)

Untuk berlangganan sinyal trading premium dan pemasangan iklan hubungi pin BB 53738CAB

 


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*