Langkah Fed dan Moodys Dongkrak Rupiah

INILAHCOM, Jakarta-Dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah mampu berlabuh di zona positif seiring langkah Fed yang mempertahankan suku bunganya dan Moodys yang menetapkan status investment grade untuk Indonesia.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam sepekan terakhir ditransaksikan menguat 28 poin (0,20%) ke posisi 13.846 pada pekan yang berakhir Jumat (29/1/2016) dibandingkan akhir pekan sebelumnya di angka 13.874 pada pekan yang berakhir Jumat (22/1/2016).

“Sentimen the Fed dan Moodys angkat laju rupiah menguatsepanjang pekan kemarin,” kata Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) kepada INILAHCOM di Jakarta, Minggu (31/1/2016).

Jelang pidato Mario Draghi,selaku perwakilan dari EuropeanCentral Bank (ECB), nampaknya para pelaku pasar masih melakukan aksi wait and see yang terlihat di mana beberapa mata uang dunia terlihat bergerak terbatas terhadap dolar AS.

“Tetapi, para investor berfokus pada pergerakan EUR-USD yang sempat mengalami pelemahan karena pelaku pasar masih menantikan pernyataan terkait rencana stimulus yang akan diberikan ECB pada bulan Maret nanti jika memang direalisasikan,” ujarnya.

Jika stimulus tambahan tersebut nantinya diberikan, jumlah uang beredar Euro semakin banyak dan nilai mata uang daripada Euro semakin menurun. “Dampak inilah yang masih diperhatikan para investor, di mana jika dolar AS berhasil menguat terhadap Euro, tidak menutup kemungkinan dolar AS juga akan menguat terhadap beberapa mata uang lainnya di dunia,” papar dia.

Selain itu, rencana The Fed untuk menaikan tingkat suku bunga secara bertahap di tahun ini makin mempertegas penguatan yang terjadi pada dolar AS secara jangka pendek. “Setelah ECB menyatakan ada celah untuk memberikan tambahan stimulus pada pertemuan rapat selanjutnya di bulan Maret, dolar AS pun makin perkasa,” tuturnya.

Selama masa ketidakpastian tersebut,pelaku pasar lebih cenderung untuk memegang dolar AS ketimbang mata uang lainnya.”Jelang keputusan The Fed, para pelaku pasar terlihat tidak banyak mengambil risiko dengan menjual dolar AS-nya di beberapa negara sehingga dolar AS melemah terhadap beberapa mata uang utama dunia,” ungkap dia.

Namun demikian, lanjut Reza, pelemahan yang terjadi bersifat terbatas. Pelemahan dolar AS ini diperkirakan terjadi karena ekspektasi akan tetapnya tingkat suku bunga AS sehingga membuat laju dolar AS bergerak terbatas dan melemah dalam jangka pendek yang dikarenakan para investor tidak mungkin terus berharap tetapnya tingkat suku bunga AS dan terus menanjaknya harga minyak mentah dunia.

“Seperti yang kita ketahui, The Fed berencana menaikkan suku bunganya secara bertahap pada tahun ini guna membangkitkan kembali perekonomian AS. Setelah the Fed mempertahankan tingkat suku bunga yang pertama di tahun ini, laju dolar AS terlihat bergerak melemah di hampir semua mata uang dunia,” ucap Reza.

Para pelaku pasar kembali dilanda kekhawatiran pasca the Fed selaku pengambil kebijakan moneter di AS menyatakan soal kondisi ekonomi yang masih menurun sehingga secara tak langsung memberikan sinyal negatif kepada para investor.

Lalu dirilisnya Unemployment rate Spain yang menurun di level 20,9%, GDP UK yang juga melemah, serta Euro area Business Confidence yang menyentuh level terendah sejak 5 bulan terakhir turut membuat Euro sempat melemah terhadap dolar AS.

Akan tetapi, kondisi itu, dapat diimbangi oleh sentimen hasil rapat the Federal Open Market Committee (FOMC). Laju dolar AS melemah terhadap mata uang berbasis komoditas.

Hal ini mengindikasikan faktor penguatan terhadap harga minyak menjadi fokus pelaku pasar untuk pengambilan keputusan. “Jika penguatan harga minyak tersebut masih dapat dilanjutkan maka besar peluang bahwa dolar AS kembali melemah ditengah ketidakpastian keadaan global saat ini,” papar dia.

Laju rupiah sepanjang pekan kemarin menguat tipis.Laju rupiah mampu melampaui target area resistenRp13.925. Arah berikutnya, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar rupiah berpeluang melaju dalam kisaran support dan resisten 13.965-13.900. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*