Lakukan stress test, NPL OCBC naik tiga kali lipat

JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah, perlambatan pertumbuhan kredit dan tren kenaikan rasio kredit macet membayangi bisnis perbankan. Untuk memastikan kesehatan bisnis bank, PT Bank OCBC NISP Tbk pun melakukan stress test.

Dari hasil stress test itu, Parwati Surjaudaja, Direktur Utama OCBC NISP mengatakan, pihaknya melihat kecenderungan Non Performing Loan/NPL akan naik hingga tiga kali lipat. Yakni, dari posisi saat ini 1,34% menjadi sebesar 3,6%.

“Kami melakukan stress test terhadap perubahan kurs hingga Rp 15.250 per dollar AS, inflasi mencapai 10%, pelemahan pertumbuhan GDP dan lain-lain untuk memperkirakan seburuk apa NPL dalam kondisi tersebut,” ujarnya kepada KONTAN, Kamis (13/8).

Hasilnya, sambung dia, kenaikan NPL memang jauh lebih tinggi dari posisi saat ini. Namun demikian, ia optimistis, kondisi ini masih relatif terkendali. Toh, batas NPL perbankan, sesuai peraturan Bank Indonesia, berada maksimal di level 5%.

“Tetapi, untuk mencegah dan mengatasi dampak yang lebih buruk, kami akan melakukan antisipasi dengan mengetahui secara detail kebutuhan dan kondisi masing-masing nasabah, sehingga dapat diberikan solusi yang tepat,” pungkasnya.

Hari ini, Muliaman D Hadad, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan, pihaknya bersama-sama dengan beberapa bank telah melakukan stress test. Hasilnya, daya tahan bank terhadap pelemahan rupiah masih cukup baik.

Dari sisi rasio kecukupan modal, menurut dia, rata-rata perbankan masih memiliki modal yang tinggi pada paruh pertama tahun ini. Hal ini bisa terlihat dari rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan sebesar 20,28% atau lebih tinggi dari yang disyaratkan regulator, yakni 8%.

Editor: Hendra Gunawan


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*