JAKARTA. Terpuruknya dollar Amerika (USD) akibat sajian data ekonomi Amerika Serikat yang buruk memberikan tenaga bagi si kuning emas untuk terus lanjutkan rally. Kenaikan harga pun melesat memasuki hari kelima.
Mengutip Bloomberg, Kamis (15/10) pukul 14.00 WIB harga emas kontrak pengiriman Desember di bursa Commodity Exchange merangkak naik 0,50% ke level US$ 1.185 per ons troi atau menyentuh level tertingginya dalam tiga bulan terakhir. Harga pun sudah melesat 3,58% dalam sepekan terakhir.
Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menuturkan faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas adalah data ekonomi AS yang sudah rilis dan diekspektasikan, semuanya negatif. Ini semakin menegaskan peluang kenaikan suku bunga The Fed tahun 2015 semakin kecil.
The Fed Fund Futures data menunjukkan 29% responden memprediksi kenaikan suku bunga terjadi Desember 2015 dan 50% lainnya menduga kenaikan terjadi pada Maret 2016. Padahal pada Agustus 2015 lalu, responden yang yakin suku bunga naik di Desember 2015 mencapai 74%.
Lihat saja, Rabu (14/10) data penjualan ritel inti AS September 2015 turun ke level minus 0,3% dari sebelumnya minus 0,1%. Tidak hanya itu data PPI pun merosot tajam dari 0,0% menjadi minus 0,5% serta data penjualan ritel terlempar ke level minus 0,3% dari sebelumnya 0,3%. “Tidak heran pelaku pasar semakin yakin suku bunga AS tidak akan naik hingga 2016 menjemput,” ujar Faisyal.
Katalis positif harga emas juga datang dari negatifnya data ekonomi China. Sebelumnya memang China terus dihantam oleh data ekonomi yang loyo. Mulai dari inflasi yang melempem serta impor yang tersungkur ke level terendahnya sejak enam tahun terakhir.
Ini senada dengan apa yang disampaikan Jonathan Butler, Precious Metals Strategist Mitshubishi Corp seperti dikutip dari Bloomberg Kamis (15/10). Indikator ekonomi China yang lemah bergerak ke arah deflasi. “Artinya dibutuhkan stimulus tambahan dalam waktu dekat dan seharusnya ini positif bagi emas,” katanya.
Editor: Yudho Winarto.
—
Distribusi: Kontan Online
Speak Your Mind