Laju Pasar Obligasi Diharapkan Lebih Stabil

INILAHCOM, Jakarta Potensi penurunan pada laju pasar obligasi diprediksi masih dimungkinkan. Meski begitu, lajunya diharapkan lebih stabil.

“Tampaknya harapan kami sebelumnya agar laju pasar obligasi dapat bergerak stabil tidak terjadi,” kata Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) kepada INILAHCOM, di Jakarta, Minggu (5/4/2014).

Pelaku pasar, menurut dia, lebih memilih untuk profit taking dibandingkan mempertahankan aksi belinya. “Masih turunnya total penawaran lelang SUN tersebut memberikan gambaran masih belum terlalu kondusifnya kondisi pasar di pekan kemarin seiring dengan berbagai macam sentimen,” ujarnya.

Meski kali ini, pemerintah banyak melakukan penyerapan, kurang memberikan tenaga bagi pasar obligasi untuk tetap di zona hijaunya.

Dalam sepekan ke depan, potensi penurunan pasar obligasi masih dimungkinkan jika aksi jual masih berlanjut. “Meski, kami masih mengharapkan laju pasar obligasi dapat lebih stabil,”ucapnya. “Kemungkinan laju harga obligasi akan bergerak dengan rentang 27 hingga 45 bps. Untuk itu, tetap cermati perubahan dan antisipasi sentimen yang ada.”

Sepekan ke depan, pemerintah Indonesia akan kembali melakukan Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dalam mata uang rupiah pada hari Selasa, 7 April 2015. Jumlah indikatif yang dilelang sebesar Rp2 triliun dengan seri-seri sebagai berikut:

  1. Seri SPN-S08102015(new issuance) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo pada tanggal 8Oktober 2015;
  2. Seri PBS006(new issuance) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo pada tanggal 15September2020;
  3. Seri PBS007(reopening) dengan tingkat imbalansebesar 9,00% dan jatuh tempo pada tanggal 15 September2040;
  4. Seri PBS(reopening) dengan tingkat imbalansebesar 7,00% dan jatuh tempo pada tanggal 15 Juni2016.[jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*