Pergerakan kurs pound Inggris yang sempat rebound terhadap dollar AS pada sesi Asia, terpangkas kembali oleh kuatnya momentum penguatan dollar AS terhadap banyak rival utamanya. Tidak adanya sentimen penggerak pair GBPUSD dari data ekonomi lokal karena libur natal membuat sentimen dollar AS lebih dominan.
Secara fundamental pergerakan poundsterling sangat lemah menimbang kondisi Brexit yang suramkan proyeksi pound Inggris di tahun 2017. Akhir pekan lalu sempat menerima sentimen positif dari rilis data kepercayaan konsumen Inggris menurut survey GfK yang menunjukkan peningkatan data dari periode sebelumnya.
Pergerakan kurs pound di sesi Eropa (10:30:35 GMT) melemah terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya pada posisi 1.2276 di awal perdagangan sesi Asia (00.00 GMT), kini kurs pound bergerak di posisi 1.2268.
Analyst Vibiz Research Center melihat pair GBPUSD akan turun terus menuju kisaran 1.2251-1.2213, dan jika tidak tembus kisaran tersebut maka berpotensi naik kembali ke 1.2293– 1.2180.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind