Lagarde Minta The Fed Naikkan Suku Bunga Awal Tahun 2016

Selasa, 01 September 2015 | 22:00 WIB

Managing Director International Monetary Fund (IMF), Christine Lagarde saat memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia, Jakarta, 1 September 2015. Dalam pidatonya Christine mengatakan bahwa Indonesia memiliki satu potensi terbesar yaitu sumber daya manusia usia muda yang tersedia dalam jumlah besar. Berbeda dengan negara ASEAN lainnya, diperkirakan penduduk usia produktif Indonesia akan terus meningkat hingga 180 juta pada tahun 2030. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta – International Monetary Fund (IMF) meminta Bank Sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve System (the Fed) menaikkan suku bunga pada awal tahun depan secara bertahap.

Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan, mengatakan IMF menilai kenaikan suku bunga secara bertahap di Amerika Serikat dapat memperbaiki perekonomian negara tersebut, sekaligus menjaga stabilitas ekonomi negara lain.

“Dalam pandangan IMF itu, sebaiknya suku bunga Amerika Serikat naiknya nanti awal tahun depan, dan secara sedikit-sedikit atau gradual. Jadi itu lebih ke sasaran,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1 September 2015).

Bambang menuturkan Managing Director IMF Christine Lagarde menyampaikan pihaknya fokus pada upaya menjaga keseimbangan antara perbaikan ekonomi di Amerika Serikat dengan dampaknya terhadap perekonomian negara lain.

Menurutnya, pandangan IMF tersebut telah disampaikan secara langsung kepada the Fed. Akan tetapi, keputusan kenaikan suku bunga Amerika Serikat tetap menunggu keputusan dari Bank Sentral Amerika Serikat.

Sebelumnya, seluruh gubernur bank sentral negara-negara di dunia meminta the Fed tidak menunda kenaikan suku bunga Amerika Serikat, karena pasar keuangan dunia telah siap merespons realisasi dari rencana tersebut.

Selama ini, dunia menyalahkan tindakan the Fed yang menunda kenaikan suku bunga, sehingga menimbulkan gejolak di pasar uang global.

Sekedar diketahui, Wakil Ketua the Fed Stanley Fischer sampai hari ini masih membuka peluang kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat itu tetap terjadi pada September.

Sementara itu, sebelumnya Narayana Kocherlakota, Presiden Federal Reserve Bank of Minneapolis berkomentar bahwa Amerika Serikat membutuhkan penurunan suku bunga lebih lanjut bila melihat kondisi ekonomi global saat ini.

BISNIS.COM


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*