Laba Timah Hanya Naik 19%, Saham Menembus Resistancenya

Laba Timah Hanya Naik 19%, Saham Menembus Resistancenya

Akhirnya laporan keuangan tahun 2013 milik PT Timah Tbk (TINS) dirilis juga dimana TINS mencatat pertumbuhan laba bersih 2013 hanya sebesar 19% menjadi Rp515,1 miliar atau Rp108 per saham, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp431,6 miliar atau Rp80 per saham. 

Pemberlakuan PerMenDag No. 32/2013 diyakini perseroan akan memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan usaha penambangan di Indonesia serta dapat mendongkrak harga timah dunia mengingat posisi Indonesia sebagai eksportir terbesar di dunia. Oleh sebab itu, Indonesia mendeklarasikan 2014 sebagai tahun kebangkitan pertimahan Indonesia dan 2015 Indonesia sebagai penentu harga timah dunia namun dengan syarat semua pelaku usaha penambangan, baik regulator, pelaku usaha dan masyarakat penambangan mendukung terlaksananya good mining practises.

Dengan kebijakan penjualan satu pintu dengan pengaturan ekspor logam volume Indonesia pada level 60.000-70.000 per tahun, ia memprediksi harga logam 2014 akan lebih baik dibandingkan 2013, dan harga diperkirakan bergerak di kisaran rata-rata US$26.000/Ton.

Laba bruto sepanjang tahun lalu mencapai Rp1,443 triliun atau 13% lebih tinggi dibandingkan laba bruto tahun sebelumnya sebesar Rp1,275 triliun. Beban pokok pendapatan berhasil diturunkan 38% dari Rp6,08 triliun menjadi Rp4,4 triliun. Total aktiva meningkat 29% dari Rp6,130 triliun tahun lalu, menjadi Rp7,883 triliun tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan tahun fiscal 2013 yang sudah rilis tersebut, terlihat bahwa perusahaan terus menunjukkan kinerjanya yang terus membaik dari tahun ke tahun dan efisiensi atas beban juga terus dilakukan oleh manajemen. Dengan bertambahnya total aktiva pada tahun 2013 mengindikasikan bahwa TINS terus menunjukkan kemampuannya untuk tetap melakukan investasi melalui belanja modal untuk meningkatkan return baik bagi perusahaan ataupun investor.

Pasca rilis data laporan keuangan tersebut, terpantau pada perdagangan kemarin (18/2) dari Bursa Saham Indonesia, saham TINS  dibuka menguat tipis 2,1 persen dibandingkan dari harga saat penutupannya dan hingga penutupan perdagangan saham ditutup melambung tinggi naik 4,9% lewati level resistancenya.

Secara teknikal, pergerakan harga TINS masih berada dalam tren positif. Indikator MACD menunjukan pergerakan meningkat ke area positif, stochastic yang mulai berada pada area jenuh beli masih menunjukan peningkatan. Sementara RSI terpantau bergerak positif menuju area 70%. Dengan dukungan indikator nampaknya harga masih berpotensi menguat menuju Rp. 1.580. namun besarnya peningkatan 2 hari terakhir dapat juga memicu terjadinya aksi ambil untung. Sementara untuk kisaran support saat ini berada pada level Rp. 1.430. 

Stephanie Rebecca/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research

Editor: Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*