Laba Tercatat Turun, Saham Indofood Tetap Ramai

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) tercatat membukukan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 23,2 persen menjadi Rp2,50 triliun dari Rp3,27 triliun. Penurunan tersebut disebabkan oleh kerugian selisih kurs.

Penjualan neto konsolidasi sebesar Rp57,73 triliun, meningkat 15,0 persen dari Rp50,20 triliun pada tahun sebelumnya. Dalam hal kontribusi terhadap penjualan neto konsolidasi, lima kelompok usaha strategis perseroan, yaitu Bogasari, Agribisnis dan Distribusi memberikan kontribusi terhadap penjualan neto konsolidasi masing-masing sekitar 42 persen, 26 persen, 20 persen dan 8 persen.

Laba bruto meningkat sebesar 5,4 persen menjadi Rp14,33 triliun dari Rp13,59 triliun pada tahun lalu, dan marjin laba bruto turun menjadi 24,8 persen dari 27,1 persen, terutama karena turunnya laba bruto yang dihasilkan oleh hampir seluruh Grup, yang disebabkan oleh naiknya beban bahan baku, beban gaji, upah dan imbalan kerja karyawan serta utilitas, serta turunnya harga jual rata-rata pada Grup Agribisnis. 

Laba usaha turun 2,3 persen menjadi Rp6,72 triliun dari Rp6,88 triliun, sementara marjin laba usaha turun menjadi 11,6 persen dari 13,7 persen karena kenaikan beban operasional terutama beban gaji, upah dan imbalan kerja karyawan, beban pengangkutan dan penanganan, serta promosi dan periklanan. 

Meski terjadi penurunan, seyogyanya pencatatan laba yang diperoleh INDF patutu kita apresiasi. Pasalnya, sudah ada beberapa perusahaan lain yang telah melisting hasil kinerja laporan keuangan sepanjang tahun 2013 dan mencatat rugi karena selisih kurs yang tidak dapat diatasi. Oleh karena itu terlihat dalam hal ini, INDF masih mampu memanajemen keuangan mereka dengan baik sepanjang tahun tersebut

Pasca diumumkannya hasil laporan keuangan pada tahun lalu, dari lantai bursa hari ini (24/3) terlihat bahwa saham INDF dibuka melemah menjadi 7.300 basis poin setelah pada penutupan perdagangan saham pada jumat lalu berada pada 7.325 basis poin. Dan diakhir penutupan perdagangan anjlok ke 7050  dengan volume perdagangan  10,4 juta lot saham.

Secara teknikal, dapat dilihat bahwa garis indikator MA 5 mulai bergerak menurun menuju BB tengah. Stochastic berusaha bangkit ke level 34%. RSI sideways di area 50%. Sedangkan ADX terlihat garis –DI mulai garis +DI.

Berdasarkan analisa teknikal, terlihat bahwa INDF kemungkinan besar akan melemah. Saat ini level resistence berada pada Rp 7.797 dan support level pada Rp 6.900.

 

Stephanie Rebecca/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*