Laba Bersih PT Indocement Turun Jadi Rp3,8 T

INILAHCOM, Jakarta – PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) mencatat penurunan laba bersih menjadi Rp3,8 triliun per 31 Desember 2016 dari Rp4,3 triliun pada periode yang sama tahun 2015.

Pada periode ini, emiten semen mencatat penurunan pendapatan menjadi Rp15,3 triliun dari Rp17,7 triliun. Untuk beban pokok pendapatan menjadi Rp9,03 triliun dari Rp9,8 triliun.

Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, akhir pekan lalu. Untuk laba burot menjadi Rp6,3 triliun dari Rp7,9 triliun. Sementara beban usaha menjadi Rp2,7 triliun dari Rp2,8 triliun. Pendapatan operasional lain menjadi Rp27 miliar dari Rp27,5 miliar.

Sementara laba usaha menjadi Rp3,6 triliun dari Rp5,05 triliun. Perseroan mencatat EBITDA menjadi Rp4,6 triliun dari Rp6,01 triliun. Untuk pendapatan keuangan menjadi Rp484,6 miliar dari Rp562,9 miliar.

Perseroan menjelaskan pada tahun 2016, dengan kurs rupiah cenderung tertekan cukup memberikan beban keuangan. Sebab sekitar 50-60 persen biaya produksi menggunakan mata uang asing untuk pengadaan bahan bakar, bahan baku.

Sementara harga batu bara dengan harga referensi batubara Indonesia (HBA) naik rata-rata sebesar 2,8 persen di tahun 2016 dibandingkan tahun 2015. Beban lain adalah kebijakan tarif listrik PLN dan biaya tenaga kerja serta bahan baku mengikuti tren tingkat inflasi.

INTP antara lain pabrikasi semen dan bahan-bahan bangunan, pertambangan, konstruksi dan perdagangan. Indocement dan anak usahanya bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap pakai, serta tambang agregat dan trass. Produk semen Indocement adalah Portland Composite Cement, Ordinary Portland Cement (OPC Tipe I, II, dan V), Oil Well Cement (OWC), Semen Putih dan TR-30 Acian Putih. Semen yang dipasarkan Indocement dengan merek dagang “Tiga Roda”.

Pada pemegang saham INTP di atas 5 persen andalah Brichwood Omnia Limited, Inggris (induk usaha) (51,00%). Adapun induk usaha terakhir kelompok usaha Indocement adalah HeidebergCement AG. Sementara sisanya masyarakat di bursa.

Saham INTP pada perdagangan Jumat (17//3/2017) berakhir di di Rp15.900 setelah turun 0,6 persen dari pembukana di Rp16.000 per saham. Dalam setahun terakhir harga tertinggi saham INTP di Rp20.750 per saham pada penutupan 22 Maret 2016. Untuk harga terendah di harga Rp14.300 per saham pada penutupan 24 November 2016.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*