Laba Bersih PT Garuda Terjun ke US$9,3 Juta

INILAHCOM, Jakarta – PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mencatat penurunan laba bersih menjadi US$9,3 juta per 31 Desember 2016 dari periode yang sama tahun 2015 sebesar US$77,9 juta.

BUMN penerbangan ini berhasil menghimpun pendapatan usaha menjadi US$3,86 miliar dari US$3,81 miliar. Pendapatan ini berasal dari penerbangan berjadwal menjadi US$3,27 miliar dari US$3,208 miliar. Penerbangan tidak terjadwal menjadi US$192,1 juta dari US$261,8 juta. Selain itu ada pendapatan lainnya menjadi US$391,9 miliar dari US$344,6 miliar.

Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Rabu (22/3/2017). Untuk beban usaha pada periode ini antara lain beban operasional penerbangan menjadi US$2,18 miliar dari US$2,19 miliar. Beban pemeliharaan menjadi US$393,3 juta dari US$376,5 juta. Beban bandara menjadi US$334,04 juta dari US$301,8 juta.

Untuk beban promosi menjadi US$310,1 juta dari US$309,6 juta. Beban Pelayanan penumpang menjadi US$286,2 juta dari US$270,7 juta. Beban administrasi naik tipis menjadi US$226,7 juta dari US$224,9 juta. Beban operasional hotel menjadi US$28,1 juta dari US$29,6 juta. Beban transportasi menjadi US$17,8 juta dari US$17,5 juta. Beban jaringan menjadi US$11,9 juta dari US$10,3 juta. Dengan demikian total jumlah beban usaha naik menjadi US$3,79 miliar dari US$3,73 miliar.

Laba sebelum pajak jatuh menjadi US$17,7 juta dari US$106,6 juta. Beban pajak yang dibayarkan perseroan menjadi US$8,4 juta dari US$28,6 juta. Jadi laba bersih perseroan turun drastis ke US$9,3 juta dari US$77,9 juta.

Sementara total aset perseroan naik menjadi US$3,7 miliar dari US$3,3 miliar per 31 Desember 2015. Untuk total utang PT Garuda menjadi US$2,72 miliar dari US$2,35 miliar.

Hari ini saham GIAA dibuka di Rp342 per saham. Dalam setahun terakhir, harga tertinggi saham GIAA di Rp525 per saham pada penutupan 19 April 2016. Sementara harga terendah saham GIAA di Rp330 per saham pada 15 November 2016.

Para pemegang saham GIAA di atas 5 persen antara lain pemerintah Negara Republik Indonesia (pengendali) (60,54%) dan Credit Suisse AG Singapore TC AR CL PT Trans Airways (24,61%).


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*