Laba Bersih Indofood Meroket, INDF Berusaha Rebound

Grup Salim menorehkan kinerja yang memuaskan di sepanjang Kuartal I-2014. Kontribusi dari lini usaha baru dan membaiknya harga komoditas turut menopang pertumbuhan kinerja pada periode tersebut. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, pendapatan bersih PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) tercatat naik hingga 26,9 persen menjadi Rp 16,36 triliun, dari sebelumnya Rp 12,89 triliun. 

Laba bersih INDF pun meroket hingga 90,1 persen menjadi Rp 1,37 triliun. Bandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 722,36 miliar. Laba per sahamnya pun tumbuh dua kali lipat menjadi Rp 156 per saham dari sebelumnya Rp 82 per saham.

Catatan memuaskan ini didukung oleh membaiknya kinerja lima kelompok bisnis INDF.  Anthoni Salim, Direktur Utama INDF menjabarkan, Grup makanan bermerek di bawah kendali PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) masih memberi kontribusi terbesar terhadap pendapatan perseroan.

ICBP pun berhasil mencatat kenaikan laba sebesar 7 persen menjadi Rp 688,6 miliar. Penjualannya naik 20,7 persen menjadi Rp 7,36 triliun. ICBP pun menyumbang 44 persen terhadap total pendapatan INDF. ICBP sendiri memang getol berekspansi lewat jalan akuisisi.

Bahkan, ICBP mulai mengantongi izin dari bisnis barunya di sektor minuman. Sayangnya, margin laba bersih ICBP turun menjadi 9,4 persen dari 10,6persen. Tekanan margin ini disebabkan kenaikan bahan baku sejak tahun lalu. 

Di sisi lain, grup bogasari yang memproduksi tepung menyumbang pendapatan sebesar 25persen. Penjualan dari bisnis ini naik 17,4 persen karena adanya kenaikan volume penjualan dan harga jual rata-rata. Sementara Grup Distribusi menyumbang pendapatan sebesar 7% terhadap total penjualan.

Lini usaha agribisnis yang sebelumnya menekan kinerja INDF pun mulai mengalami pemulihan. Grup Agribisnis mencatkan kenaikan penjualan sebesar 1,5 persen dan berkontribusi 16 persen  terhadap pendapatan INDF. 

Kinerja gemilang juga datang dari anak usaha lainnya di bisnis olehan CPO, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP).  Laba SIMP naik hingga 92,44 persen menjadi Rp 192,06 miliar. Sementara pendapatannya naik dari Rp 3,09 triliun menjadi Rp 3,17 triliun. Hal Ini disebabkan naiknya volume penjualan, mulai dari CPO, karet, gula, minyak goreng, margarin, dan minyak kelapa. Volume penjualan CPO juga naik dari 208.000 ton menjadi 213.000 ton. 

Sementara PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) membukukan kenaikan laba hingga dua kali lipat dari Rp 100,5 miliar menjadi Rp 223,62 miliar. Pendapatannya juga tumbuh menjadi Rp 1,2 triliun dari sebelumnya Rp 912,08 miliar.

Secara khusus, strategi bisnis INDF yang telah mengakuisisi seluruh saham China Minzhong juga membuahkan hasil manis. Hingga Maret 2014, kontribusi penjualan dari perusahaan pengolah sayuran ini sebesar Rp 1,34 triliun. Dengan begitu, anak usaha baru ini sudah berkontribusi 8 persen terhadap total penjualan INDF. 

Meski INDF juga membukukan kenaikan beban operasional, laba usaha INDF tetap tumbuh 46,6 persen menjadi Rp 1,96 triliun. Margin laba bersih juga naik menjadi 8,4 persen dari 5,6 persen. Namun, jika tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, core profit INDF naik 24,3 persen menjadi Rp 925,1 miliar. 

Pertumbuhan kinerja INDF melebihi ekspektasi. Tadinya, pendapatan dan laba bersih INDF diprediksi bisa tumbuh 15 persen hingga akhir tahun. Melihat kinerja ini, INDF diprediksi dapat tumbuh di kisaran 23 persen-25 persen pada tahun ini.

Melihat kinerja keuangan Grup Salim yang memuaskan di kuartal pertama tahun ini terutama dengan melonjaknya laba bersih INDF maka pada perdagangan saham di awal Mei (2/5) terlihat bahwa saham INDF dibuka menguat pada level  7.100 basis poin atau naik 50 poin dari penutupan sebelumnya.

Dari segi teknikal, terlihat bahwa MA 5 bergerak ke bawah menjauhi BB tengah, artinya INDF masih berpotensi menguat. Namun indikator ADX menunjukkan bahwa -DI berada diatas +DI sedangkan RSI berada pada level 44%. Level support berada pada 6.955 sedangkan level resistence berada pada 7.346.

 

Stephanie Rebecca/ Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens
image: Wikipedia


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*