Laba Bank Ina Anjlok 40%, Rally Saham Terhenti

Berita terkini datang dari PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) yang baru saja menyampaikan laporan keuangan per 31 Desember 2013. BINA tercatat mengantongi pendapatan bunga bersih senilai Rp56,85 milyar, naik tipis dari Rp55,84 milyar per 31 Desember 2012. Manajemen menjelaskan pendapatan operasional perseroan tahun lalu hanya Rp4,54 milyar, anjlok dari tahun sebelumnya Rp15,53 milyar.

Meski beban operasional berkurang 5,8 persen menjadi Rp50,37 milyar akan tetapi laba sebelum pajak tetap turun dari Rp17,91 milyar menjadi Rp11,02 milyar. Pada akhirnya BINA hanya mampu mengeruk laba bersih Rp7,82 milyar atau anjlok 40,4 persen dari Rp13,13 milyar.

Mengacu pada data laporan keuangan BINA, terlihat bahwa kinerja BINA sepanjang tahun 2013 kurang mengesankan. Hal ini terlihat dari laba bersih perusahaan yang anjlok hampir mencapai 50 persen. Untuk mencegah kerugian yang lebih besar lagi pada tahun fiskal yang baru, BINA harus mengkaji kembali strategi pengelolaan arus kas jangka pendek mereka.

Pasca rilis informasi tersebut pada hari ini (19/3), terpantau hingga penutupan bursa saham BINA terlihat lesu. Tercatat harga saham BINA sudah mengalami penurunan sebanyak 1,1persen jika dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya ke level 262 basis poin. Terpantau hanya 300  lot saham BINA yang berhasil diperdagangkan.

Secara teknikal, terlihat indikator MA 5 masih bergerak dengan pola melebar keatas menjauhi garis BB tengah. Dimana stochastic terlihat masih flat pada area 88%. Kemudian RSI menanjak dan sudah menyentuh level 70%. Indikator lain seperti ADX menunjukkan garis +DI berada diatas -DI.

Terlihat saham BINA sudah menembus resistence nya dan akan terkoreksi. Saat ini level resistance berada pada Rp 264,4, sementara support berada pada Rp 236,1. 

 

Stephanie Rebecca/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*