INILAHCOM, Tokyo – Kurs yen dan euro mendapat dorongan pada Rabu di Asia, karena penembakan jet tempur Rusia oleh Turki mengirim para investor ke aset-aset yang lebih aman (safe-haven) di tengah kekhawatiran tentang implikasi lebih luas dari insiden tersebut. Pasar keuangan global terguncang oleh penembakan jet Rusia di perbatasan Suriah, dengan bursa Eropa jatuh dan harga minyak melonjak di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan.
“Sementara sengketa antara Turki dan Rusia tidak mungkin meningkat menjadi konflik panas, itu menggarisbawahi ketegangan yang belum terselesaikan atas bagaimana untuk mengakhiri kerusuhan di Suriah dan Irak,” jelas Angus Nicholson dari IG Ltd.
“Ketidakpastian sekitar ini lebih lanjut meningkatkan konflik di Timur Tengah telah menggantung berat di atas pasar Asia,” tegas dia.
Greenback melemah menjadi 122,32 yen dari 122,45 yen pada Selasa di New York, karena para investor beralih ke yen — yang dianggap sebagai mata uang safe haven di saat terjadi gejolak atau ketidakpastian. Euro naik menjadi US$1,0668 dan 130,49 yen di perdagangan Asia dari US$1,0642 dan 130,42 yen.
“Permintaan safe haven membantu yen Jepang, franc Swiss dan euro bergerak lebih tinggi terhadap dolar AS,” ujar analis mata uang National Australia Bank Rodrigo Catril.
Dolar juga terpukul oleh penurunan tak terduga dalam kepercayaan konsumen AS pada November dari bulan sebelumnya, meskipun ada revisi naik pada pertumbuhan ekonomi. Satu reli harga minyak mentah membantu meningkatkan ringgit Malaysia lebih dari setengah persen terhadap dolar, di tengah kekhawatiran bahwa eskalasi ketegangan Turki-Rusia dekat perbatasan Suriah bisa meluas ke kawasan kaya minyak Timur Tengah.
Minyak adalah ekspor utama Malaysia. Dolar juga melemah terhadap beberapa mata uang negara berkembang lainnya termasuk won Korea Selatan, rupiah Indonesia dan dolar Taiwan. Won naik 0,69 persen dalam perdagangan tengah hari, rupiah menguat 0,30 persen dan unit Taiwan naik tipis 0,40 persen. [tar]
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind