Kurs euro pada perdagangan hari Jumat (19/5) akan menutup perdagangan pekan ini dengan penguatan mingguan yang paling besar sejak pekan terkahir bulan Oktober 2016 setelah berhasil capai kisaran 1.1000 pertama kalinya dalam 6 bulan terakhir. Sekalipun perdagangan sebelumnya alami profit taking pasca kekuatan dollar AS, jelang akhir sesi Asia pair EURUSD berusaha mencapai puncak 1.1200.
Setelah berhasil capai posisi rekor tinggi 6 bulan tersebut, pasar lakukan profit taking sekaligus merespon rebound dollar AS oleh sentimen positif rilis data ekonomi Amerika semalam dan juga proposal anggaran pemerintahan Trump yang akan disampaikan pekan depan.
Namun pasar mencermati kembali proposal tersebut dan melihat sepertinya rencana anggaran pemerintah Trump yang memangkas anggaran pendidikan, perumahan dan lingkungan serta reformasi pajak kurang realistis, ditambah lagi skandal politik sebelumnya yang membuat pasar pesimis. Pasar masih pesimis sekalipun mantan direktur FBI yang dipecat Trump mengumumkan dirinya tidak mendapat tekanan dari Presiden AS tersebut.
Pesimisme pasar terhadap investasi dollar AS tersebut membuat pasar memburu euro yang memiliki fundamental yang kuat pasca terpilihnya Emmanuel Macron sebagai Presiden Perancis dalam pilpres 2 pekan lalu. Optimisme kemenangan Angela Merkel dalam pemilu Jerman juga memberikan tenaga kuat selain mantapnya juga rilis data ekonomi baru-baru ini.
Pergerakan pair EURUSD sesi Asia (11:50:21 WIB) bergerak menguat terbatas setelah dibuka flat pada posisi 1.1101 awal perdagangan sesi Asia (07.00 WIB), EURUSD kini bergulir naik di posisi 1.1109 yang bersiap menuju posisi resisten kuat pada posisi 1.1150. Namun pada sesi Eropa terdapat 2 rilis data yang diproyeksikan menunjukkan data yang mixed, sehingga diwapadai terjadi koreksi sesaat.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind