Kurangi Ekspansi Pasca Kelesuan Perdagangan Batubara, Saham DOID Mengejar Rally

Kurangi Ekspansi Pasca Kelesuan Perdagangan Batubara, Saham DOID Mengejar Rally

Sepanjang Januari 2014, perusahaan kontraktor penambangan batubara, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID)  meningkatkan kinerja operasionalnya dengan memproduksi batubara sebanyak 2,6 juta ton, atau naik 4% year-on-year (yoy). Peningkatan kerja ini terpacu oleh target produksi batubara DOID yang diperkirakan turun 5%-7% yoy dari 2013 yang sebelumnya diproyeksikan 34,5 juta ton.

Target yang dipatok negatif tersebut tidak terlepas dari propek industri batubara yang masih lesu di tahun ini. Harga jual batubara diperkirakan masih kurang menarik sehingga memaksa para produsen untuk mengerem produksi.

Begitu pula dengan DOID yang tidak akan terlalu gencar melakukan ekspansi di tahun ini. Hal Ini tentu berimbas pada kinerja DOID yang bakal turut tertahan. DOID juga akan menahan belanja modalnya yang kemungkinan hanya menganggarkan sama dengan tahun lalu yakni US$ 30 juta.

Dari kondisi fundamental DOID , Current Ratio yang menunjukan kemampuan membayar hutang yang segera harus dilunaskan atau dipenuhi dengan aktiva lancar. Pada laporan keuangan pada kuartal III 2013 menunjukkan bahwa perseroan memiliki aktiva lancar sebesar 7.89. Ini berarti untuk tahun 2013 adalah setiap Rp 1 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar Rp 7.89.  Didukung dengan kapitalisasi pasar yang sebesar 887 miliar

Dengan nilai Earnings Per Share yang relatif kecil 0.012, saham ini memang kurang begitu menggiurkan namun melihat dari pergerakan saham. Emiten batubara ini terbilang sangat likuid. Pergerakan harga DOID pada lantai bursa perdagangan hari ini (19/2/14). DOID terpantau dibuka menguat 2 poin ke level 110 atau naik 1.85% dan terus bergerak aktif dan dalam kondisi uptrend di kisaran 108-112  dengan volume perdagangan mencapai 30 juta lot saham.

Secara teknikal, DOID masih berada dalam tren yang positif, saat ini harga sedang menguji resistance pada 112, dan jika resistance mampu ditembus, harga akan melanjutkan penguatan menuju resistance Rp. 120. Indikator teknikal hingga hari ini cenderung bergerak mendatar sehingga menyulitkan harga untuk menembus level resistance. Indikator MACD bergerak mendatar di area positif, stochastic menguat tipis menuju area jenuh beli, dan RSI mendatar di area tengah.

Sejauh ini kemungkinan menembus resistance di 112 masih cukup sulit dengan mulai bergeraknya harga ke area jenuh beli. Sementara titik support saat ini diperkirakan berada pada level 103. 

Regi Fachriansyah/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research

Editor: Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*