KSEI Genjot Jumlah Investor Jateng

INILAHCOM, Semarang – PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) berupaya meningkatkan jumlah investor pasar modal Jawa Tengah yang saat ini menempati posisi keempat di seluruh Indonesia.

“Berdasarkan data kami per April 2017, saat ini Jawa Tengah menempati urutan keempat jumlah investor terbanyak setelah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur,” kata Penjabat Sementara Kepala Unit Pelayanan Pelanggan KSEI Ruth Yendra di Semarang, Senin (15/5/2017).

Dia mengatakan saat ini jumlah investor pemilik efek di Jawa Tengah sebanyak 51.680 orang. Dari jumlah tersebut, tercatat sebanyak 12.580 investor yang berdomisili di Kota Semarang, sedangkan sisanya menyebar di kabupaten/kota lain.

Menurut dia, jumlah investor tersebut meningkat sekitar 26 persen dari April tahun lalu sebesar 41.063 investor.

Adapun jumlah investor di Pasar Modal Indonesia hingga bulan April 2017 telah mencapai sekitar 975.000 investor yang mencakup pemilik efek, reksa dana, dan surat berharga yang diterbitkan Bank Indonesia.

Dia mengatakan untuk meningkatkan jumlah investor tersebut, pihaknya bersama Bursa Efek Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) melakukan berbagai program peningkatan jumlah investor pasar modal, salah satunya melalui kerja sama dengan perguruan tinggi.

“Upaya ini cukup berhasil untuk mengajak mahasiswa sebagai investor muda agar mulai berinvestasi di pasar modal. Saat ini mungkin secara nilai investasi belum besar, tetapi kami yakin dalam jangka waktu 5-10 tahun ke depan mereka akan menjadi investor yang berkualitas dan paham investasi,” katanya.

Sementara itu, pada program sosialisasi dan edukasi di Provinsi Jawa Tengah, pihaknya juga melakukan kunjungan ke Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Selain itu, pihaknya juga melakukan “investor gathering” yang ditujukan bagi nasabah yang tinggal di Kota Semarang.

“Fokus dari kegiatan sosialisasi tersebut adalah untuk menyampaikan kembali manfaat sarana pemantauan portofolio investor yang disediakan KSEI yaitu fasilitas acuan kepemilikan sekuritas,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga mengkampanyekan program “Yuk Nabung Saham” yang diselenggarakan regulator pasar modal untuk meningkatkan jumlah investor khususnya domestik.

“Peningkatan investor domestik di pasar modal telah menunjukkan hasil yang positif. Tercatat pada bulan April 2017, 52 persen aset pasar modal dikuasai oleh investor domestik. Hal ini cukup menggembirakan mengingat investor asing pernah menguasai aset pasar modal hingga 65 persen,” katanya. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*