Krisis Ukraina Reda, Rupiah Menguat

Krisis Ukraina Reda, Rupiah Menguat

TEMPO.CO, Jakarta – Rupiah menguat terhadap dolar akibat berkurangnya ketegangan di Ukraina. Penerbitan surat utang negara (SUN), kemarin, untuk memperketat likuiditas juga mempengaruhi. Di pasar uang, hingga pukul 11.00 WIB, rupiah ditransaksikan menguat di kisaran 11.575 per dolar Amerika Serikat.

Ekonom PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin menarik sebagian pasukan dari Ukraina memicu sentimen positif pelaku pasar. “Kekhawatiran pelaku pasar terhadap ketidakstabilan harga minyak mentah mulai berkurang.”

Akhir pekan lalu, Rusia mengirimkan pasukan ke Semenanjung Crimea. Hal itu memicu lonjakan harga minyak mentah WTI hingga menembus US$ 104 per barel. Ukraina merupakan salah satu jalur lalu lintas suplai minyak dan gas Rusia menuju negara-negara Eropa Barat. Sehingga ketidakstabilan politik dapat mengganggu keseimbangan energi Eropa.

Di dalam negeri, pengetatan likuiditas rupiah kembali dilakukan dengan adanya lelang SUN pada Selasa 4 Maret 2014 dengan target indikatif Rp 10 triliun. “Minat beli SUN meningkat, tampak dari penawaran yang masuk mencapai Rp 39 triliun.”

Pasar Asia diperkirakan menguat mengikuti bursa global dan melemahnya dolar di perdagangan kemarin. Rupiah diperkirakan masih akan bergerak di kisaran 11.550-11.650 per dolar AS.

PDAT | M. AZHAR

Terpopuler

Laporan Dana Kampanye Parpol Tak Transparan
Kisruh DPT, KPU: Tak Ada yang Ditutup-tutupi
86 Percetakan Berebut Tender Surat Suara Rp 800 M
KPU Gelar Simulasi Pemilu di Tasikmalaya
Daftar Pemilih di Bogor Masih Bermasalah


Sumber: http://www.tempo.co/rss/bisnis

Speak Your Mind

*

*