Kredit Perumahan BTN 2013 Bertumbuh, Saham Masuki Jenuh Beli

Kredit Perumahan BTN 2013 Bertumbuh, Saham Masuki Jenuh Beli

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) membukukan portofolio kredit mayoritas untuk segmen perumahan. Lebih dari 86% komposisi kredit BTN disalurkan untuk segmen ini. Sementara sisanya sebesar 13% disalurkan untuk segmen di luar perumahan. Untuk kredit dan pembiayaan yang disalurkan juga mengalami pertumbuhan, yakni naik 23,41% menjadi Rp100,46 triliun jika dibanding kuartal-IV 2012 sebesar Rp81,41 triliun.

Dari keseluruhan kredit yang disalurkan per 31 Desember 2013, sebesar Rp.87 triliun disalurkan untuk mendukung pembiayaan perumahan yang terdiri dari perumahan subsidi sebesar Rp28,42 triliun, perumahan nonsubsidi sebesar Rp39,54 triliun.

Jika dilihat pada laporan keuangan BBTN, laba operasional dan laba bersih perusahaan menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, demikian juga di tahun 2013, kedua pos tersebut juga mengalami peningkatan. Di kuartal-III laba operasional BBTN tercatat sekitar Rp 1,42 triliun (naik 55% dari kuartal-II) dan laba bersih Rp 1,057 triliun (naik 57% dari kuartal-II).

Selain itu, ROA dan ROE perusahaan juga menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun. Per-kuartal-III 2013, ROA dan ROE BBTN tercatat masing-masing sebesar 0,86% dan 9,56%. Dan jika dibandingkan dengan 2 kompetitornya, yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri Indonesia (BMRI), nilai ROA dan ROE BBTN jauh berada dibawah keduanya. Pada kuartal-III 2013, BBCA mencatat ROA dan ROE sebesar 2,13% dan 16,94% sedangkan BMRI mencatat masing-masing sebesar 1,83% dan 15,63%. Berdasarkan perbandingan rasio tersebut, dapat dikatakan bahwa efektifitas kinerja BBTN  masih dibawah kompetitornya, yang memiliki nilai ROA dan ROE lebih besar.

Hingga berita ini diturunkan, harga saham BBTN dibuka pada level Rp 1.010 dan hingga saat ini masih berada di level yang sama. Berkebalikan dengan BBTN, dua kompetitor lainnya justru memiliki pergerakan saham yang cenderung stabil. Kemudian terkait pengucuran dana tersebut, BBTN harus lebih berhati-hati dalam melakukan aksinya, mengingat dana yang dikucurkan cukup besar, dan jangan lupa bahwa Sektor Properti dan Real Estate cukup besar dipengaruhi oleh BI Rate. Oleh karena itu diperlukan perhitungan yang masuk akal dan absolut dari manajemen untuk meyakinkan investor bahwa dengan adanya aksi tersebut, BBTN dapat menunjukkan kinerjanya ke arah yang lebih baik.

Secara teknikal, harga saham BBTN nampaknya telah menemui puncak bullish jangka pendek dengan pelemahan yang terjadi kemarin dan hari ini. indikator stochastic masih bergerak positif, dan RSI juga msih berusaha untuk menguat. Namun indikator lainnya, stochastic mulai menunjukan potensi penurunan dengan menunjukan death cross di area tengah. Dengan demikian, secara teknikal diperkirakan harga saham BBTN masih akan mengalami tekanan.

Kisaran support sebagai target melemahnya harga saat ini diperkirakan berada pada kisaran Rp. 980. Sementara resistance sebagai batas penguatan diperkirakan berada pada Rp. 1.030. 

(an/JA/vbn)


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*