Krakatau Steel Masih Merugi, Saham Masih Sideways

Krakatau Steel Masih Merugi, Saham Masih Sideways

Produsen baja tanah air, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) belum juga dapat melepaskan diri dari kerugian. Dalam laporan keuangan 2013 yang baru di rilis, KRAS membukukan rugi bersih senilai US$ 13,6 juta. Walaupun masih merugi, namun nilai kerugian ini jaug lebih kecil dari tahun 2012 sebesar US$ 19,5 juta. atau dapat dikatakan sepanjang tahun 2013, KRAS dapat menekan kerugian hingga 30,47%.

Dalam laporan kinerjanya di akhir 2013 tersebut, perseroan masih membukukan penurunan nilai pendapatan sebesar 8,87% dari tahun 2012 sebesar US$ 2,2 miliar menjadi US$ 2,08 miliar di tahun 2013. Penurunan pendapatan ini terjadi pada semua segmen bisnis KRAS, kecuali pada segmen penjualan ekspor yang meningkat sebesar 26,48%.

Penurunan juga terjadi pada nilai ekuitas dan aset perseroan masing-masing sebesar 5,73% dan 7,12%. Menurunnya nilai aset dan ekuitas yang diiringi dengan minimalisasi kerugian, secara langsung berdampak pada peningkatan nilai ROA dan ROE yang tercatat sebesar -0,57% dan -1,29% atau meningkat sebesar 0,19% dan 0,46% dari tahun sebelumnya.

Di luar catatan keugian yang diderita KRAS, perseroan masih memiliki potensi di tahun 2014 ini melihat sudah beroperasinya pabrik Krakatau Posco yang akan mulai memberi tambahan pendapatan bagi KRAS di tahun 2014 ini. selain itu, kedepannya KRAS akan memperhitungkan nilai kurs dalam penjualan baja dalam negeri agar tidak terjadi kerugian akibat fluktuasi nilai tukar rupiah sebagaimana yang terjadi pada tahun 2013.    

Dari bursa saham, masih meruginya produsen baja ini menyebabkan harga saham cenderung sideways dan belum keluar dari tekanan. Pagi ini KRAS dibuka pada harga Rp. 487 dan hingga berita ini dibuat, harga sudah kembali alami pelemahan 2 poin ke Rp. 485.

Secara teknikal, KRAS masih berada dalam tren konsolidasi. indikator MACD bergerak sideways di area tengah, stochastic bergerak datar di area konsolidasi, dan RSI bergerak cenderung melemah di area tengah. Dengan kondisi ini diperkirakan harga masih akan bergerak pada kisaran support Rp. 482 hingga resistance Rp. 490. 

 

Adam Nugroho/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research

Editor: Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*