Langkah ini dilakukan karena harga minyak turun drastis sejak pertengahan 2014 lalu. Pemangkasan jumlah karyawan ini akan dilakukan di semua sektor operasi di perusahaan tersebut. Kabar pemangkasan karyawan ini membuat saham Halliburton turun hampir 3%.
“Kami menghargai semua karyawan yang kami miliki. Namun sayangnya, kami menghadapi realitas yang sulit, bahwa pengurangan karyawan diperlukan. Sehingga kami bisa bekerja di pasar yang menantang ini,” jelas Halliburton dalam keterangannya, seperti dilansir dari BBC, Rabu (11/2/2015).
Perusahaan ini mengabarkan, pada kuartal IV-2014 labanya mencapai US$ 901 juta, naik 14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
CEO Halliburton, Dave Lesar mengatakan, tahun ini merupakan tahun yang menantang untuk industri migas.
(dnl/ang)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
—
Distribusi: finance.detik
Speak Your Mind