Konsumsi Kopi di Indonesia Akan Tumbuh 33 Persen Sampai Tahun 2016

Konsumsi kopi di Indonesia, penumbuh ketiga terbesar dari berbagai robusta, dapat melompat 33 persen ke rekor dalam dua tahun ke depan dengan bertambahnya penduduk dan meningkatnya pendapatan masyarakat negara perekonomian terbesar di Asia Tenggara.

Permintaan mungkin akan naik menjadi 400.000 metrik ton pada tahun 2016 dari sekitar 300.000 ton tahun ini dan 260.000 ton pada tahun 2013, Irfan Anwar, ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia dan Industri, mengatakan kepada wartawan pada konferensi di Jakarta hari ini. Total output mungkin akan mencapai sekitar 700.000 ton pada 2014, naik dari perkiraan awal yaitu 650.000 ton.

“Populasi meningkat, pendapatan per kapita meningkat dan gaya hidup membaik,” kata Irfan, kepada wartawan, yang memperkirakan bahwa pangsa produksi arabika akan meningkat menjadi 25 persen dalam tiga tahun dari 19 persen pada 2013. “Peningkatan mutu kopi juga membantu meningkatkan konsumsi.”

Harag kopi Arabika telah melonjak 83 persen tahun ini menjadi $ 2,0225 per pound di ICE Futures AS kemarin, kenaikan terbesar di antara 24 komoditas dilacak oleh GSCI Spot Index Standard & Poor. Robusta diperdagangkan pada $ 2.147 per ton di NYSE LIFFE.

Indonesia menjadi ranah konsumen kopi delapan terbesar di dunia pada tahun 2012 dan kedua untuk wilayah Jepang dan kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara, menurut International Coffee Organization. Negara ini menghasilkan 10,5 juta kantong kopi pada 2012-2013 dimana 8,9 juta kantong diekspor, US Department of Agriculture Data menunjukkan. Sebuah kantong beratnya 60 kilogram atau 132 pon.

Ekonomi Indonesia telah berkembang di bawah 6 persen selama empat kuartal berturut-turut sampai Maret dan konsumsi domestik menyumbang lebih dari setengah dari pertumbuhan itu.

Biji kopi Arabika menyumbang 59 persen dari output dunia yang 153.3 juta kantong kopi pada 2012-2013, menurut data USDA. Indonesia memproduksi 1,7 juta kantong arabika tahun itu dan menjadi produsen terkemuka Asia, menggantikan India, USDA data menunjukkan. Sementara Vietnam adalah penumbuh terbesar di dunia robusta, diikuti oleh Brasil.

Mindo Sianipar/Vibiz Commodity Academy/VM/VBN

Editor : Jul Allens

Pic : id.wikipedia.org


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*