Konsumsi BBG Untuk Kendaraan Meningkat Tajam

Jum’at, 15 Januari 2016 | 23:01 WIB

Petugas mengisi bahan bakar gas sebuah angkutan umm Jakarta di Stasiun Pengisian Bahan Gas (SPBG) milik Perusahaan Gas Negara (PGN) dikawasan Monasm Jakarta, 20 Oktober 2015. Pembangunan SPBG di Jawa Barat masih menjadi fokus PGN karena pengguna terbanyak adalah bus Transjakarta, bajaj berbahan bakar gas, dan sebagian angkutan kota. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta – Di tengah menurunnya harga minyak, ternyata penggunaan gas untuk kendaraan diklaim meningkat kendati angkanya masih di bawah bahan bakar minyak bersubsidi.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan konsumsi LNG untuk transportasi terus meningkat meskipun sangat kecil bila dibandingkan dengan konsumsi BBM bersubsidi. Konsumsinya, katanya, naik hingga 40% selama lima tahun terakhir dibanding capaian serapannya di 2014 yaitu 38.000 kilo liter dan kini sekitar 189.000 kilo liter.

“Lima tahun terakhir, meningkat cukup tajam. Konsumsinya per tahun naik 40% jadi antara 189.000kl sampai 193.000kl,” katanya di sela peluncuran penggunaan vi-gas kendaraan kru penerbangan Garuda Indonesia di Jakarta, Jumat (15 Januari 2016).

Saat ini, terdapat 34 stasiun pengisian khusus LNG. Dia menilai diperlukan insentif dari pemerintah dengan menyediakan converter kit agar mendorong penggunaan bahan bakar jenis gas.

“Butuh kebijakan pemerintah, butuh converter kit dan insentif agar bisa mendorong konsumsi,” katanya.

Adapun, selama 2015 volume gas dalam kontrak berjalan tercatat 7.733,67 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD) dan volume yang terserap hanya 87,2% atau 6.746,9 BBTUD.

Dari angka tersebut, kontrak berjalan untuk bahan bakar gas transportasi sebanyak 8,7 BBTUD dan hanya terserap 4,37 BBTUD. Sedangkan, untuk jaringan gas kota hanya terserap 2,08 BBTUD dari kontrak berjalan sebesar 3,51 BBTUD. Sementara itu, pemanfaatan tertinggi baru ada di gas cair (liquefied natural gas/LNG) ekspor yang menyentuh angka 2.147,2 BBTUD.

BISNIS.COM


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*