Konflik Ikut Bikin Rupiah Rontok, Ini Penjelasannya

Jakarta -Bank Indonesia (BI) menilai konflik di Irak berpotensi membuat harga minyak dunia melonjak. Jika harga minyak makin tinggi makan diprediksi bisa membuat rupiah tertekan.

“Ada kontak bersenjata di Irak yang menyebabkan kenaikan harga minyak lebih lanjut. Minyak capai US$ 107 per barel dan dikhawatirkan bisa naik lagi itu makanya itu bisa pengaruhi rupiah,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (18/6/2014).

Harga minyak yang semakin tinggi membuat biaya impor yang dikeluarkan Indonesia makin mahal, sehingga dibutuhkan lebih banyak lagi dolar, ujung-ujungnya rupiah bisa melemah lagi.

Pagi tadi, nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dolar AS dibuka di posisi Rp 11.925.

Sampai sekitar pukul 12.00 WIB siang tadi akhirnya dolar AS mampu menyentuh level Rp 12.000. Namun dolar tak bertahan lama di level tersebut dan kembali turun ke kisaran Rp 11.975.

“Tapi kan sempat tembus Rp 12.000 kemudian (rupiah) menguat lagi. Ya keadaan ini melemahnya rupiah itu temporer dan terjadi di mata uang kawasan regional,” jelasnya.

(ang/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*