Kondusif, Dalam Sepekan Rupiah Menguat 157 Poin


shadow

Financeroll – Sepanjang pekan terakhir,  rupiah menguat 1,2% seiring kondusifnya kondisi politik dalam negeri dan berlanjutnya situmulus moneter AS.  Dalam sepekan terakhir, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang dilansir Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah menguat 157 poin (1,2%) ke posisi 12.065 per dolar AS per 24 Oktober 2014 dibandingkan akhir pekan sebelumnya di posisi 12.222 per  17 Oktober.

Laju rupiah kembali mampu berada di zona hijau.  Penguatan terjadi setelah merespons pelemahan laju dolar AS seiring masih adanya imbas pernyataan salah satu Kepala The Fed terkait masih diperlukannya program pembelian obligasi atau pemberian stimulus bagi ekonomi AS.  Selain itu, laju poundsterling yang menguat turut menopang pengutan laju rupiah.

Kurs  rupiah kembali melanjutkan kenaikannya seiring masih adanya optimisme terhadap kondisi politik dalam negeri.  Meski laju Euro tercatat kembali melanjutkan pelemahannya dan dimanfaatkan dolar AS untuk menguat, rupiah mendapat sentimen positif dari masih adanya rilis positif dari China yang tidak membuat Yuan melemah dalam.

Pergerakan  rupiah berbalik melemah setelah merespons penurunan nilai mata uang Yen seiring kembali meningkatnya defisit neraca perdagangannya meskipun pertumbuhan masing-masing impor dan ekspor mengalami kenaikan.  Tidak banyaknya perubahan inflasi di Australia membuat laju dolar Australia kembali dilepas dan cukup berimbas pada laju mata uang emerging lainnya termasuk rupiah.  Laju rupiah masih mengalami pelemahan seiring masih naiknya laju dolar AS.

Terpantau pelaku pasar kembali melihat mulai adanya perbaikan perekonomian AS dan ekspektasi jelang akan berakhirnya program stimulus The Fed. Meski beberapa rilis data ekonomi Zona Euro tercatat naik, dinilai belum terlalu signifikan sehingga belum cukup kuat memberikan sentimen positif pada laju Euro.  Selain itu,  laju poundsterling juga terlihat melemah seiring dengan rilis retail sales yang tercatat lebih rendah sehingga berimbas pada melemahnya laju rupiah.  Di akhir pekan, laju rupiah kembali melemah seiring masih naiknya dolar AS jelang pertemuan The Fed. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*