Kondisi Politik Tidak Pasti, Moody’s Pangkas Peringkat Utang Turki

Kekhawatiran terhadap ekonomi Turki tercatat meningkat setelah lembaga pemeringkat, Moody`s telah memangkas outlook peringkat utang negara tersebut dari stabil menjadi negatif.

Menurut Moody`s, turunnya peringkat Turki disebabkan adanya ketidakpastian politik akibat adanya rencana pencalonan kembali Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan dalam pemilihan presiden di bulan Agustus.

Penurunan peringkat ini bukanlah hal yang mengejutkan, sebab sejak tahun lalu gelombang demonstrasi anti-pemerintah, yang dikenal sebagai protes Gezi, telah meningkatkan kekhawatiran bagi perekonomian Turki.

Sejak adanya protes Gezi, Turki telah mengalami serangan ketidakstabilan politik yang membuat pertumbuhan ekonomi menjadi melambat, kondisi ini masih diperparah dengan pengetatan kondisi keuangan global. Dalam skenario seperti , Turki akan memiliki kebutuhan pembiayaan luar negeri yang sangat tinggi, yang saya perkirakan bisa mencapai 25 persen dari PDB.

Bahkan keberhasilan partai AK yang berkuasa dalam pemilihan lokal bulan lalu juga turut menjadi penyebab kekhawatiran.  Setelah partainya menang, Erdogan menyerukan bank sentral independen Turki untuk menurunkan suku bunga.

Sebelumnya, bank sentral Turki sudah menaikkan suku bunga hampir dua kali lipat di bulan Januari untuk mencegah keruntuhan nilai mata uang. Campur tangan dalam independensi bank akan menyebabkan kegelisahan yang dalam di pasar keuangan.

Bank sentral independen telah menjadi pilar yang sangat penting dari pemulihan kuat ekonomi Turki setelah krisis tahun 2001. Apa yang dilakukan perdana menteri akan meningkatkan tekanan pada Turki, karena Turki akan membutuhkan landasan kebijakan yang kuat untuk pengetatan likuiditas global.

Pemilu Turki di bulan Agustus kemungkinan akan menjadi kunci untuk menentukan masa depan ekonomi Turki. Semua lembaga rating akan menunggu hasil dari pemilihan presiden. Dan jika masalah politik terus berjalan, menjelang akhir tahun Turki mendapat pemotongan peringkat lagi yang akan menghancurkan obligasi dan pendapatan tetap pasar.

 

Rizki Abadi/journalist/VM/VBN-voa
Editor : Jul Allens
Pic : antara


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*