Kondisi Fundamental Kurang Menggembirakan, Saham BRAU Lanjutkan Pelemahan

Berdasarkan laporan keuangan tahun 2013, kinerja keuangan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) masih belum cukup menggembirakan seiring merosotnya harga jual batubara dunia. BRAU terpantau mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 165,48 juta.

Sebenarnya rugi bersih BRAU tersebut turun 8,54% dari tahun sebelumnya yang US$ 180,94 juta. Namun, hal itu tidak dapat menjadi indikasi bahwa performa operasional BRAU secara umum telah membaik. 

Pasalnya, penjualan bersih BRAU di tahun lalu juga turun 6,99% year-on-year (yoy) menjadi US$ 1,42 miliar. Mengacu pada penjelasan sang induk usaha, Asia Resource Minerals Plc (ARM), BRAU sebenarnya mampu mendongkrak volume penjualan batubara 11% yoy menjadi 23,3 juta ton. Ini didorong kenaikan produksi batubara BRAU sebesar 12% yoy menjadi 23,5 juta ton di tahun lalu.

Sayangnya, performa itu tergerus oleh penurunan harga jual rata-rata FOB batubara BRAU sebesar 16% yoy ke level US$ 59,6 per ton. BRAU sebjatinya sudah mengantisipasi penurunan harga dengan menggelar berbagai program efisiensi biaya.  Namun, strategi itu ternyata belum memberikan dampak signifikan pada biaya produksi BRAU yang hanya turun tipis dari US$ 38,7 per ton menjadi US$ 38,6 per ton di tahun lalu. 

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari ini, Rabu (2/4/14), saham BRAU dibuka tetap di level 168. Dan setelah itu pergerakannya dikisaran 163-169. Dengan volume perdagangan saham BRAU mencapai 7 juta lot saham dan terus bertambah.

Melihat indikator teknikal, harga saham BRAU saat ini sedang mengalami tren pelemahan yang berkepanjangan dimana saat ini indikator MA terus turun setelah  memotong bolinger band tengah sementara candle yang telah menuju dan menembus BB bawah. Selain itu indikator stochastic menunjukan harga terus berasa di zona jenuh jual. Analis menilai faktor fudamental berpengaruh penting pada upaya bangkitnya harga BRAU.

Sementara itu, indikator ADX bergerak flat ketika  +DI menunjukan bergerak juga mengalami pelemahan dan –Di terus menguat di level 18. Diprediksi BRAU masih akan melanjutkan tren pelemahan sampai indikator menembuh zona jenuh jual dan didongkrak sentimen positif fundamental. Disarankan untuk mengalihkan saham ini sementara waktu. Dengan kondisi teknikalnya, maka harga masih terpantau bearish di level support Rp 130 hingga resistance Rp 210.

 

Regi Fachriansyah /Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*