Kondisi Dollar AS Hingga Sesi Asia Masih Alami Tekanan

Masuki perdagangan forex sesi Asia hari Kamis (8/12), tekanan jual terhadap dollar AS masih terus berlanjut jelang pengumuman hasil pertemuan dewan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) akhir tahun 2016. Perdagangan sebelumnya dollar AS berakhir anjlok seperempat persen merespon turunnya yeld atau imbal hasil obligasi Amerika Serikat.

Mengakhiri perdagangan bursa Amerika dini hari tadi, terpantau yield obligasi pemerintah negara tersebut turun. Yield obligasi 10th turun 0,003 bp ke 2,34%, demikian juga untuk obligasi 30th turun 0,003 bp ke 3,02%. Dari sisi rilis data ekonomi, data JOLTS menunjukkan data yang lebih rendah dari periode sebelumnya.

Pagi ini terpantau dollar AS  bergerak negatif di zona merahnya melawan semua mata uang utama dunia lainnya.  Dan untuk data penggerak kuat dollar pada sesi malam menunjukkan data yang negatif dan melemahkan laju dari mata uang utama dunia ini.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama pada perdagangan sesi Asia berada di  posisi 99.99, setelah di  awal perdagangan  dibuka pada posisi  100,22 dan akhir perdagangan sebelumnya ditutup pada 100.20.

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*