Komoditas Sedikit Menurun, Pasar Menunggu FOMC


shadow

Harga emas merosot di awal sesi Asia, gagal untuk mempertahankan momentum sesi akhir pekan lalu saat mencoba melakukan pemulihan. Pekan ini perdagangan emas akan diwarnai banyak laporan pendapatan perusahaan dan data ekonomi. Sebuah pertemuan penting dari Federal Reserve yang dijadwalkan untuk mengumumkan akhir dari program stimulus pembelian obligasi pada Kamis dini hari, juga dapat mempengaruhi harga dari logam kuning ini. Emas turun 2,50 sen untuk menetap di $1,222.50 per ounce.

Sementara itu harga minyak sempat turun pada sesi kemarin, setelah Goldman Sachs memangkas perkiraan untuk harga, memprediksi harga minyak mentah West Texas Intermediate akan turun ke $75 per barel. Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah lightsweet meluncur 35 sen, atau 0,4%, ke $ 80,66 per barel setelah merosot secara singkat di bawah $79.45. Minyak mentah Brent di bursa ICE Futures London turun 75 sen, atau 0,9%, ke $85,38 per barel.

Analis Goldman memajukan prospek bearish harga minyak mentah untuk jangka menengah mereka, karena mereka memprediksi minyak mentah WTI akan turun ke $75 per barel untuk kuartal pertama 2015 dan paruh kedua 2015. Mereka memangkas proyeksi Brent sebesar 15%, menjadi US $85 per barrel, dari $100 per barrel. Untuk 2016 dan jangka panjang perkiraan mereka untuk harga minyak WTI adalah $80 per barel dan $90 per barel untuk Brent.Goldman juga melihat pada 2015 kelebihan pasokan pasar minyak global telah meningkat.

Untuk  minggu ini, pasar keuangan dan komoditas akan difokuskan pada data ekonomi AS dan keputusan Federal Reserve pada kebijakan pelonggaran kuantitatif. Kekuatan dolar AS dibandingkan dengan mata uang lainnya akan mempengaruhi permintaan minyak mentah.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*