Kiwoom Securities: The Fed Beri Sentimen Positif

Jakarta -Positifnya Dow Jones dan bursa regional setelah the Fed menaikkan suku bunga secara gradual dapat memberikan dukungan. IHSG melanjutkan penguatan diikuti oleh adanya minat beli asing kemarin. Namun, adanya resistance dari pola downtrend berpotensi memperlambat laju penguatan ini. Sehingga, kami memperkirakan IHSG masih akan bergerak di di area yang positif hari ini

Sektor properti – Izin reklamasi pulau

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya mengeluarkan izin reklamasi Pulau menjelang penutupan tahun 2015. PT Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) berencana mereklamasi Pulau K dengan lahan seluas 32 Ha untuk taman rekreasi dan penginapan dengan nilai investasi sekitar Rp 5.2 Triliun dimana sekitar Rp 2.6 Triliun dialokasikan untuk membangun taman rekreasi dan sisanya untuk proyek hotel. PT Intiland Development (DILD) akan mengembangkan proyek reklamasi pulau H di Pantai Mutiara dengan luas 63 Ha pada 2H 2016. Tahap awal pembangunan konstruksi membutuhkan biaya lebih dari Rp 2.5 Triliun dan DILD telah menganggarkan dana Rp 7.5 Triliun. DILD akan membangun perumahan, apartemen, area komersial, dan penginapan wisata.

HMSP – Bobot 100% penghitungan indeks

Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) telah meningkatkan bobot perhitungan saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP) menjadi 100% terhadap perhitungan IHSG. Namun demikian karena harga per lembar yang sangat tinggi membuat saham tersebut kurang likuid. Oleh karena itu BEI menyarankan manajemen HMSP untuk mempertimbangkan opsi stock split. Per penutupan kemarin kapitalisasi pasar HMSP mencapai Rp 449.6 Triliun, tertinggi diantara emiten listed di BEI, dengan bobot 9.42% terhadap total kapitalisasi pasar.

PBRX – Belanja modal

PT Pan Brothers (PBRX) menganggarkan belanja modal tahun depan sebesar US$ 30 Juta. Belanja modal akan dialokasikan untuk membangun 3 pabrik Ecosmart baru. Sumber belanja modal berasal dari pinjaman sindikasi sebesar US$ 270 Juta, sementara itu sisanya dari right issue sebesar Rp 1.01 Triliun yang diperoleh perseroan pada 2014. Sebelumnya perseroan telah menyelesaikan konstruksi empat pabrik Ecosmart dengan kapasitas produksi 15 juta potong pakaian per tahun. Sementara itu perseroan menargetkan penjualan tahun ini naik 20%Yoy mencapai US$ 406.22 Juta.

WIKA – Target kontrak baru

PT Wijaya Karya (WIKA) menargetkan kontrak baru sebesar Rp 30 Triliun tahun depan. Perseroan juga memproyeksikan total kontrak order book tahun depan mencapai Rp 60 Triliun. WIKA optimis target tahun depan dapat tercapai apabila beberapa proyek besar mulai berjalan seperti, High speed rail (HSR) Jakarta- Bandung dan pembangkit listrik tenaga uap Jawa V dan VII mulai dibangun target bisa tercapai. Perseroana menargetkan pendapatan dan laba bersih dapat tumbuh minimal 20% dari target realisasi tahun ini.

(ang/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*