Kisah Trader Sukses Ed Seykota

Para trader dan investor yang telah sukses dalam karirnya sebagian besar mendedikasikan pengetahuan dan waktunya guna mengembangkan dunia trading dan investasi seperti mendirikan perusahaan investasi, menjadi konsultan, komentator di berbagai media investasi dan bisnis, mengembangkan software trading, menulis buku, dan lain sebagainya. Kita bisa mengambil manfaat positif dari kisah perjalanan karir dan pandangan mereka tentang dunia trading dan investasi.

Ed Seykota – Trend follower sejati

Edward Arthur Seykota adalah seorang trader komoditi Amerika Serikat kelahiran Belanda. Ia adalah salah seorang pelopor trading dengan komputer pada awal tahun 1970-an, dan pengikut Richard Donchian, bapak trend following. Dalam mempelajari pengetahuan dan metode trading, Ed Seykota adalah seorang otodidak yang belajar dari pengalaman. Sebagai pengajar dan mentor trading, murid-muridnya sekarang telah menjadi trader tangguh dan terkenal, antara lain Michael Marcus, David Druz dan Jason Russell dariSalida Capital. Prestasi Seykota yang paling mengesankan adalah mampu mengembangkan dana klien dari $5,000 menjadi $15,000,000, atau sekitar 300,000% dalam kurun waktu 12 tahun.

Lahir di Belanda pada tahun 1946 dan berimigrasi ke AS, Ed menyelesaikan pendidikan teknik elektro di MIT dan ilmu management di MIT Sloan School of Management pada tahun 1969. Pada awal tahun 1970 ia bekerja sebagai analis di sebuah perusahaan pialang. Disinilah ia mulai mengembangkan sistem trading dengan komputer yang pada saat itu masih sangat sederhana. Metode trend followingpertamanya didasarkan pada teori Donchian 4 Week Rule dan 5-20 day Moving Averages. Seykota adalahtrend follower sejati, dan ia selalu konsisten dengan cara tradingnya, baik untuk mengelola account pribadi maupun account kliennya.

Dalam petikan wawancaranya dengan Jack Schwagger seperti yang ditulis dalam buku ‘Market Wizards’, Seykota mengatakan: “Saya pernah mengalami kerugian yang cukup banyak pada komoditi perak, kemudian broker saya merekomendasi untuk sell pada tembaga, tapi rugi lagi. Saya tunggu harga perak naik dan merencanakan buy dengan ukuran trading sebesar mungkin. Ketika tiba saatnya saya open buy. Tapi apa yang terjadi? Ludes, habis dana saya. Saya heran, mengapa harga perak jatuh lagi, saya pikir itu tidak mungkin terjadi. Saya percaya berita-berita pasar, dan itulah contoh pergerakan harga yang tidak selalu sejalan dengan prediksi. Ketika pikiran saya benar-benar buntu, saya baca tulisan Richard Donchian mengenai trend. Ia menulis bahwa sistem trading mechanical yang mengikuti trend akan sangat bermanfaat, karena pasar selalu bergerak dalam trend. Ya, itu dia. Saya kemudian mencoba teori itu dengan membuat program sederhana yang bisa mem-backtest teori tersebut. Sangat mengagumkan, teorinya benar-benar profitable. Meski saya tidak mengerti benar mengapa pasar demikian, tapi sejak itu saya memutuskan untuk trading for living, trading adalah pekerjaan full time saya.”

Seykota meramu sistem trend following-nya dengan sederhana dan mudah dimengerti. Menurutnya jika trader bisa konsisten mengikuti trend, dalam kondisi pasar apapun akan selalu untung. “Sistem trading yang sudah berjalan tidak seharusnya diubah-ubah. Traderlah yang harus menyesuaikan dengan sistem.” kata Seykota yang juga mengintegrasikan sistem trend following-nya dengan money management itu. Menurut murid-muridnya, kesuksesannya dalam trading juga sangat didukung oleh sikap mentalnya yang begitu mencintai pekerjaan ini dan optimismenya yang tinggi.

Apa nasehatnya bagi para trader? “Jika Anda rugi, segera tutup posisi Anda. Jika untung, biarkan keuntungan Anda bergerak mengikuti trend. Jika Anda tidak bisa menerima jumlah kerugian yang sedikit, cepat atau lambat Anda akan mengalami rugi besar. Anda harus berani cut-loss. Saya pernah merasakannya. Begini, ada banyak trader tua (old trader) dan trader yang berani (bold trader), tetapi sangat sedikit trader tua yang berani.” kata Ed Seykota yang sekarang tinggal di pantai utara Nevada, AS. (yn)

Speak Your Mind

*

*