Kinerja Pasar Obligasi Kian Positif di 2016

INILAHCOM, Jakarta – Pasar obligasi Indonesia masih meneruskan performa solid sepanjang tahun berjalan 2016 ini. Apa saja penopangnya?

Head of Fixed Income, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Ezra Nazula mengatakan, berdasarkan BINDO Index (Bloomberg Indonesia Local Sovereign Index), sampai akhir April 2016 pasar obligasi Indonesia mencatat kenaikan 10,5%, terbaik di antara negara Asia lainnya.

“Kinerja tersebut didorong oleh kombinasi antara faktor global dan domestik yang positif,” ujar dia di Jakarta, Jumat (13/5/2016).

Dari sisi global, ia bilang, posisi dovish The Fed memberi keyakinan pasar bahwa kenaikan suku bunga Fed akan lebih
gradual dan tidak setinggi perkiraan awal. Kondisi ini mendorong risk-on appetite pada investor.

Dari sisi domestik, pasar juga didukung oleh bauran pelonggaran kebijakan moneter dan fiskal yang dilakukan Bank Indonesia dan Pemerintah untuk mendorong perekonomian, yang turut memberi dampak positif terutama bagi pasar obligasi.

Ia menyebutkan, beberapa contoh kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia yang mendukung pasar obligasi yaitu berupa pemangkasan BI rate 3 bulan berturut-turut sebesar 75 bps mendorong kenaikan harga obligasi, dimana imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun turun dari level 8,7% di akhir tahun 2015 ke level 7,7% di akhir bulan April 2016.

Pendukung lain lanjut dia peraturan OJK yang mewajibkan lembaga jasa keungan
non-bank (asuransi, dana pensiun) menempatkan minimum 20%-30% dari total investasinya dalam SBN.

“Sejalan dengan peraturan tersebut, sepanjang tahun berjalan perusahaan asuransi dan dana pensiun telah membukukan pembelian SBN sebesar IDR 39,4 Triliun, dan kepemilikan SBN oleh asuransi dan dana pensiun juga meningkat dari 15,15% di akhir 2015 menjadi 16,18% di akhir April 2016,” jelas dia. [jin]
 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*