Kinerja Gemilang, Saham Summarecon Belum Mampu Bangkit

Emiten Properti PT Summarecon Agung Tbk Bukukan peningkatan kinerja sepanjang tahun 2013. Hal ini tetrlihat dari pertumbuhan laba yang naik signifikan sebesar 37,88% di tahun 2013 lalu. Tercatat dalam laporan keuangan perseroan, nilai laba meningkat dari tahun 2012 sebesar 797,81 miliar saja, menjadi Rp 1,1 triliun.

Besaran laba ini beraasal dari pertumbuhan pendapatan sebesar 18,21% di tahun lalu dimana tercatat pendapatan sebesar Rp 4,09 triliun berhasil diraih. Nilai laba kotor juga naik signifikan sebesar 35,22% dari tahun 2012 sebesar Rp 1,59 triliun menjadi Rp 2,15 triliun. hal ini disebabkan karena pertumbuhan beban pokok yang cukup terkendali di kisaran 3,85%.

Hal lain yang membantu pertumbuhan laba pengembang di Kelapa Gading ini antara lain pendapatan keuangan sebesar Rp 142 miliar atau naik hingga 70,48% dari perolehan tahun 2012. Dengan peningkatan laba bersih ini, nilai laba per saham SMRA tahun 203 naik 32,99% dari Rp 57,45 per saham, menjadi Rp 76,40 per saham.

Jika melihat lebih dalam, margin laba perseroan sepanjang 2013 juga mengalami peningkatan menjadi 26,89% dari sebelumnya hanya 23,06%. Namun demikian, nilai ROA menyusut menjadi 15,28% dari sebelumnya 15,86%. Penurunan ROA ini lebih disebabkan karena pertambahan nilai aset yang cukup signifikan yaitu sebesar 43,14%.

Secara garis besar, dari laporan ini dapat disimpulkan sepanjang tahun 2013 SMRA bukukan kinerja yang cukup memuaskan. Namun lebih lanjut, untuk tahun ini SMRA lebih hati-hati dalam mengambil langkah ekspansi dengan menetapkan nilai capex sebesar Rp 4 triliun saja atau sama dengan capex tahun 2013 lalu. Hal ini dapat dikatakan wajar dilakukan di tengah tekanan tahun pemilu dan meningkatnya kehati-atian pemerintah terhadap pertumbuhan kredit.

Di bursa saham, hari ini SMRA bergerak cukup fluktuatif dengan dibuka menguat ke Rp 1.065 atau naik sebesar 5 poin dari penutupan kemarin. namun hingga berita ini dibuat, SMRA berada pada level Rp 1.050 atau sudah melemah 15 poin dari level pembukaannya pagi tadi.

Secara teeknikal, SMRA hari ini masih lanjutkan tren konsolidasi dimana indikator MA5 mulai bergerak turun menembus MA20. Indikator stochastic yang bergerak merosot menuju area jenuh jual juga msaih mengindikasikan akan berlanjutnya pelemahan. dengan kondisi ini diperkirakan  harga masih akan bergerak terbatas pada kisaran support Rp 1.030 hingga resistance Rp 1.085. 

 

Adam Nugroho/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*