Kinerja Emiten di Bawah Konsesnsus, IHSG Jadi Lesu

INILAHCOM, Jakarta—Dalam sepekan terakhir, indeks saham domestik mencatatkan kinerja negatif. Salah satunya pemicunya adalah kinerja emiten berkapitalisasi besar yang dirilis di bawah konsensus pada kuartal I-2016.

Pada perdagangan sepekan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 76,16 poin (1,54%) ke angka 4.838,58 pada pekan yang berakhir Jumat (29/4/2016) dibandingkan akhir pekan sebelumnya di angka 4.914,74 pada Jumat (22/4/2016).

“Marak sentimen negatif, laju IHSG kembali melemah di pekan kemarin,” kata Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) kepada INILAHCOM di Jakarta, Minggu (1/5/2016).

Laju IHSG menjawab kekhawatiran di mana cenderung bergerak turun di awal pekan setelah mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir. “Pelaku pasar memanfaatkan kenaikan sebelumnya untuk kembali melakukan aksi jual,” ujarnya.

Mulai rilisnya laporan keuangan emiten-emiten yang mempunyai kapitalisasi besar di pasar turut diwaspadai oleh para investor sehingga tekanan aksi jual banyak berdatangan di saham-saham yang kinerja kuartal I-2016 di bawah ekspektasi konsensus.

“Belum lagi imbas pelemahan saham-saham di Wall Street sebelumnya yang ditutup bervariasi karena para investor menilai sejumlah laporan laba kuartalan perusahaan-perusahaan terkemuka secara umum negatif turut mempengaruhi gerak IHSG yang tidak kuat bertahan di zona hijau,” papar dia.

Imbas penguatan laju dolar AS jelang pertemuan The Fed yang dibarengi pelemahan cukup dalam dari laju harga komoditas telah menekan IHSG sekaligus sentimen tersebut dijadikan ajang profit taking setelah IHSG mengalami penguatan dalam beberapa hari terakhir.

Laju IHSG kembali melanjutkan pelemahan seiring adanya aksi ambil untung lanjutan di mana sektor perbankan serta konsumer masih menjadi sasaran tekanan aksi jual oleh para pelaku pasar. “Setelah melemah, IHSG kembali berhasil ditutup di zona positif sehingga cenderung rebound minor,” tuturnya.

Berbalik menguatnya laju bursa saham global sebelumnya memberikan tambahan amunisi bagi IHSG untuk juga ikut bergerak positif. “Begitupun dengan laju rupiah yang masih positif. Pelaku pasar pun mencoba memancing di tengah area negatif terhadap saham-saham yang sebelumnya melemah,” ucapnya.

Naiknya volume beli pun akhirnya mampu mengangkat IHSG dari zona merah ke zona hijau. “Meski secara intraday perdagangan cenderung terlihat flat yang kemungkinan masih adanya sikap hati-hati pelaku pasar terhadap sentimen yang ada namun, setidaknya sudah membantu IHSG untuk kembali bergerak positif. Padahal, pergerakan laju bursa saham regional cenderung melemah namun, tidak menghalangi IHSG untuk tetap melaju positif,” imbuhnya. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*