Kilau investasi logam mulia meredup

JAKARTA. Cuan dari investasi emas batangan kurang menggiurkan di sisa tahun ini.  Lihat saja, harganya yang semakin meredup  dalam sebulan terakhir. Apalagi, koreksi harga emas di pasar spot dan penguatan  nilai tukar rupiah terancam menggerus harga logam mulia hingga penghujung tahun  ini.

Jumat (24/7), harga emas batangan ukuran 1  gram di Divisi Logam Mulia, PT Aneka  Tambang Tbk diperdagangkan Rp 528.000 per  gram. Posisi ini semakin mendekati harga  awal tahun ini, yakni Rp 524.000 per gram.  Padahal, pada Maret lalu, logam mulia  sempat bertengger di level Rp 556.000 per  gram. Artinya, emas sudah melorot Rp  27.000 atau sekitar 5% dari harga  tertinggi tahun ini.

Sementara, di pasar spot, Jumat (25/7)  pukul 17.00 WIB, emas untuk pengiriman  Agustus di Divisi Comex menyentuh US$  1.293,5 per ons troi. Harga ini sudah  tergerus 6% dari posisi tertinggi tahun  ini, yaitu di level US$ 1.379,5 per ons  troi.

Analis PT Equilibrium Komoditi Berjangka,  Ibrahim menduga, harga emas spot masih  cenderung tertekan hingga akhir tahun ini.  Pasalnya, peluang The Federal Reserves mengerek suku bunga akan semakin  besar, apabila perekonomian Amerika Serikat terus membaik. “Ada kemungkinan akhir tahun ini atau awal tahun depan, suku bunga AS naik. Ini sentimen negatif  bagi harga emas,” ujarnya.

Di sisi lain, kata Ibrahim, isu geopolitik  di Ukraina dan wilayah Timur Tengah mulai  mereda. Padahal, faktor konflik inilah  yang paling mampu mendongkrak harga emas.  Rusia sempat dituding sebagai pihak yang  bertanggung jawab dalam penembakan peswat  MH-17. Namun, belakangan AS menyebut,  Rusia tidak terlibat. “Ini memicu investor  meninggalkan safe haven,” jelasnya.

Analis PT Monex Investindo Futures, Daru  Wibisono menambahkan, pasar emas sedang  diselimuti awan hitam. Selain, terancam  oleh penguatan dollar AS, permintaan fisik  dari China pun sedang goyah. Selama semester I-2014, impor emas China  turun 19,4%. “Di dalam negeri, harga emas  batangan tergerus penguatan rupiah,”  ungkapnya.

Tak heran, Daru menduga, emas lantakan bisa jatuh ke Rp 480.000 per gram, saat emas spot bergulir di kisaran US$ 1.100-US$ 1.200 per ons troi.

Ibrahim bahkan melihat potensi emas  lantakan jatuh ke level Rp 450.000 per  gram. “Ini akan terjadi jika emas spot  menembus ke bawah level support kunci diUS$ 1.200  per ons troi. Apalagi, rupiah diprediksi  terus menguat di akhir tahun menuju Rp 10.800 per dollar, seiring sentimen  pemerintahan baru dan data ekonomi relatif  membaik,” ungkapnya. Kemarin, rupiah di pasar spot berada di Rp  11.578 per dollar AS.

Namun, lanjut Daru, tak menutup peluang  emas lantakan kembali menyentuh Rp 540.000  per gram. Ini bisa terjadi jika konflik  geopolitik memanas, sehingga memacu emas  spot ke level US$ 1.400 per ons troi.

Ibrahim menyarankan investor mengoleksi  emas di akhir tahun, karena harganya bisa  lebih murah. Sementara, kata Daru, sebaiknya jika ingin membeli logam mulia, tunggu di  level Rp 500.000, sebab harga emas masih cenderung akan turun.

“Kalau saat ini sudah pegang, sebaiknya  ditahan, sebab, investasi emas untuk  jangka panjang. Kalaupun mau jual, bisa di awal tahun depan, sebab secara historis  emas naik di awal tahun,” imbuh Ibrahim.

Editor: Dupla KS


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*