Kilau harga emas kembali memudar

JAKARTA. Harga emas diperdagangkan di bawah level psikologis US$ 1.300 per ons troi. Tekanan harga emas dipicu oleh spekulasi kebijakan moneter yang akan ditempuh Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve seiring pemulihan ekonomi yang tengah berlangsung di Negeri Pam Sam.

Kemarin (8/5) pukul 14.00 WIB, harga emas untuk pengiriman Juni 2014 di bursa Comex, New York berada di US$ 1.290,30 per ons troi. Harga ini naik tipis 0,12% dari hari sebelumnya. Tapi, harga emas telah terpangkas 1,4% sejak 15 April 2014.

Investor merespon testimoni Gubernur The Federal Reserve Janet Yellen di hadapan anggota parlemen AS, Rabu (7/5), yang secara umum menyampaikan optimisme pertumbuhan ekonomi AS. Pasar menanti pidato Yellen selanjutnya terkait kebijakan pemangkasan stimulus dan suku bunga The Fed.

“Emas turun ke bawah level psikologis US$ 1.300 per ons troi sebagai reaksi atas testimoni Yellen. Emas batangan juga terseret akibat meredanya eskalasi ketegangan geopolitik dan cenderung melemah dalam jangka pendek,” ujar James Steel, analis HSBC Securities dikutip Bloomberg.

Masih melemah

Nanang Wahyudin, analis PT SoeGee Futures menuturkan, harga emas turun akibat penguatan dollar AS pasca membaiknya data-data ekonomi AS. Data klaim pengangguran AS yang dirilis, tadi malam (8/5) juga diprediksi berkurang. Ini menjadi sentimen positif bagi dollar AS. Di sisi lain, meskipun data-data ekonomi Amerika membaik, namun Yellen mengatakan bahwa AS tetap membutuhkan stimulus.

“Yellen bilang bahwa perekonomian belum sepenuhnya pulih dan target inflasi belum tercapai,” jelas Nanang. Selain dipengaruhi pidato Gubernur The Fed, Zulfirman Basir, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas masih menunggu hasil keputusan Bank Sentral Eropa (ECB).

Sebagian pelaku pasar mengharapkan ECB masih melonggarkan kebijakan moneternya. “Pada pertemuan sebelumnya, ECB mengindikasikan adanya pelonggaran moneter. Pelonggaran moneter memberikan tenaga bagi emas,” kata Zulfirman. Sebaliknya, jika ECB tidak menyinggung pelonggaran moneter, harga emas berpotensi kembali tertekan.

Secara teknikal, Zulfirman mengatakan, harga terperangkap di antara moving average (MA) 100 dan MA 200 yang menandakan sideways. Indikator moving average convergence divergence (MACD) dan relative strength index (RSI) bergerak mendatar. Sementara, stochastic menunjukkan penurunan. Hingga akhir pekan ini, Zulfirman memperkirakan, harga emas bergerak moderat di area US$ 1.268-US$ 1.315 per ons troi.

Sementara, Nanang menduga, harga emas akan cenderung turun dengan support di kisaran US$ 1.251-US$ 1.274 per ons troi dan resistance di kisaran US$ 1.300-US$ 1.316 per ons troi.

Editor: Barratut Taqiyyah


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*